Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya mengajak tamu peserta perayaan Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) untuk mengenal Kota Pahlawan. Mereka dibawa melihat kawasan mangrove Wonorejo dan eks lokalisasi Dolly.
Field trip kali ini diikuti oleh pemenang Scroll of Honour Award 2020 Mr Jose David Alvarez Maldonado dan staf KBRI Nairobi Mr Pradono Anindito.
Awalnya, rombongan ini mengunjungi mangrove Wonorejo. Mereka diajak menyusuri jogging track yang menerobos ke dalam hutan mangrove. Baik Jose David Alvarez Maldonado dan Nairobi Mr Pradono Anindito beberapa kali mengabadikan momen melalui ponselnya.
“Ini indah, sangat original,” kata Jose David Alvarez ketika diminta mendiskripsikan kawasan mangrove Wonorejo.
Menurutnya, mangrove yang ada di sini merupakan project yang sangat bagus. Bahkan, ide pengembangan mangrove ini juga sangat menarik, karena merupakan project yang berkelanjutan dan bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di sekitarnya.
Selain itu, ia menilai ekosistem yang ada di mangrove Wonorejo itu sangat bagus, karena kehidupan pesisir laut dimulai dari mangrove ini. Karena itu, ia menyebut bahwa ini kesempatan yang bagus untuk umat manusia, kembali ke alam dan menghadapi perubahan iklim.
“Ini pertama kalinya saya datang ke mangrove yang ada di Asia dan Indonesia. Saya sangat senang berada di sini,” ujar Jose.
Setelah puas keliling di mangrove, rombongan ini bergeser ke kawasan eks lokalisasi Dolly. Di kampung ini, ia langsung melihat pengembangan UMKM di KUB Mampu Jaya.
Di tempat tersebut, ia melihat warga eks lokalisasi Dolly sedang memproduksi sepatu dan sandal, termasuk sandal hotel yang sudah bekerjsama dengan mereka. UMKM ini menempati sebuah gedung besar dan tinggi yang dulunya merupakan salah satu gedung lokalisasi terbesar di gang Dolly.
Selanjutnya, mereka mengunjungi DS Point untuk melihat berbagai produk UMKM. Mereka juga sempat mencoba snack dan minuman khas UMKM Dolly. Kemudian, mereka juga menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah batik di eks lokalisasi Dolly itu.
Bahkan, Jose juga sempat belajar membatik. Ia mengaku pertama kali belajar membatik, sehingga dia menilai bahwa proses membatik sangat keren.
“Anak perempuan saya sekolah design dan saya langsung teringat dia. Ini adalah momen yang sangat spesial bagi saya, terimakasih banyak atas kesempatannya,” imbuhnya.
Jose juga menilai bahwa inisiatif yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya sangat bagus, terutama dalam menggabungkan kegiatan yang sangat produktif dengan pengembangan ekonomi yang ada di kawasan eks lokalisasi ini. Bahkan, ia menyebut pengembangan ekonomi di daerah ini bisa dicontoh oleh kota-kota lain di belahan dunia.
Sementara itu, staf KBRI Nairobi Mr Pradono Anindito menilai bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Wali Kota Risma bersama jajarannya sangat bagus. Sebab, kebijakan itu dipikirkan dari awal hingga akhir, termasuk solusi pemberdayaan warganya.
“Saya melihat Dolly ini sangat menarik, karena kebijakannya di sini dipikirkan dari awal sampai akhir. Jadi, tidak hanya menutup (lokalisasi), tapi apa yang harus dilakukan dan bagaimana memberdayakan masyarakatnya juga dipikirkan, sehingga ada solusi untuk kehidupan yang berkelanjutan,” ungkapnya. (ST01)