SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menyikapi ada rencana demo tentang penyekatan jembatan Suramadu tetap akan melaksanakan penyekatan dan.pemeriksaan swab antigen. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara memastikan bahwa kebijakan untuk melakukan penyekatan dan tes antigen di Suramadu itu merupakan keputusan bersama antara gubernur Jawa Timur, kapolda Jatim, pangdam V Brawijaya, bupati Bangkalan, dan wali kota Surabaya.
“Ketika ada lonjakan kasus di Bangkalan beberapa waktu lalu, Forkopimda Jatim langsung tanggap melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk menggelar rapat dengan Forkopimda Surabaya dan Bangkalan. Nah, dalam rapat itu diputuskanlah bahwa harus ada penyekatan dan tes antigen di Suramadu dan Bangkalan,” ungkapnya.
“Makanya, pemkot melakukan penyekatan di Suramadu sisi Surabaya itu. Sekali lagi, ini keputusan bersama dengan Forkopimda Jatim, bukan kebijakan pemkot saja,” tegas Febri.
Awalnya, lanjut dia, penyekatan itu dilakukan secara acak dan hanya dilakukan bagi warga yang beralamat di tiga kecamatan yang saat itu lockdown, yaitu Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Arosbaya. Namun, ternyata ditemukan pengendara yang positif dan berasal dari luar tiga kecamatan tersebut.
Akhirnya, pada Minggu (6/6), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang saat itu memimpin langsung penyekatan itu menghubungi dan melaporkan kepada gubernur Jatim, pangdam dan kapolda, serta bupati Bangkalan. “Forkopimda Jatim pun meminta Pemkot Surabaya untuk melakukan penyekatan semua pengendara yang akan masuk ke Surabaya, dan semua pengendara harus dilakukan tes. Kita sebagai pemerintah di bawah pemprov, menjalankan instruksi tersebut, kita berhentikan semuanya dan tes semua,” tegasnya.
Karena itu, Febri memastikan bahwa semua proses penyekatan yang dilakukan di Suramadu itu sudah sesuai dengan arahan. Bahkan, proses penyekatan di Suramadu itu sudah diapresiasi oleh Menkes dan juga BNPB, sehingga dia menepis kalau ada diskriminasi terhadap warga Madura di penyekatan Suramadu itu.
“Ini langkah antisipasi kita bersama, ini demi keamanan dan demi melindungi warga, sehingga apabila diketahui ada yang positif Covid-19, dia bisa kita rawat bersama dan jelas difasilitasi oleh pemerintah,” terangnya.
“Tes ini juga untuk mengetahui sebaran Covid-19 itu, dan yang paling penting dapat mempermudah petugas dalam melakukan tracing, sehingga bisa lebih cepat dilakukan pencegahannya,” tambah dia.
Seharusnya, lanjut dia, warga Surabaya dan warga Madura sama-sama mendukung langkah ini, supaya tidak ada lonjakan kasus Covid-19, baik di Surabaya maupun di Bangkalan Madura. Apalagi beberapa waktu lalu, perwakilan Ikatan Keluarga Madura (IKAMA), sudah mengapresiasi dan mendukung penyekatan ini.
“Ayo kita bersama-sama mendukung penyekatan dan tes antigen di Suramadu demi mengantisipasi penyebaran Covid-19, yang nyata adanya,” pungkasnya. (ST01)





