• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Headlines

Pertemuan Bung Karno dan Marhaen Diwujudkan Dalam Lukisan, Eri: Pemikiran Bung Karno Harus Terus Dibumikan di Surabaya

by Redaksi
Selasa, 6 April 2021

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sebuah lukisan yang sarat dengan nilai sejarah diperkenalkan ke publik di Plaza Proklamasi Gedung Graha Wiyata, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Selasa (6/4). Berdimensi 100 x 130 cm, lukisan tersebut menggambarkan pertemuan bersejarah antara proklamator kemerdekaan Ir Sukarno (Bung Karno) dan seorang petani bernama Marhaen di Cigelereng, Bandung, pada 1923.

Lukisan itu dilukis oleh pelukis Surabaya bernama Sudiyanto Pandji Wiryo Atmojo atas permintaan dari aktivis kerakyatan senior bernama Yacobus Mayong Padang. Lukisan itu rencananya bakal dipasang di Institut Marhaen di Bandung yang diinisiasi oleh Yacobus Mayong Padang.

Pada peresmian lukisan tersebut, hadir pula Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tujuh Belas Agustus (YPTA) 1945, Bambang DH, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Rektor Untag Surabaya Mulyanto Nugroho, dan Nuniek Silalahi yang menjembatani lahirnya lukisan tersebut.

BACA JUGA:  Mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu, Bagaimana Kondisinya?

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya dapat menyaksikan proses pembuatan lukisan itu melalui seuplik dokumentasi video yang disaksikan secara bersama-sama. Selain itu dia memaparkan, lukisan yang mengandung nilai sejarah itu diciptakan oleh pelukis asal Surabaya, Sudiyanto Pandji W yang dikerjakan mulai April – November 2020.

”Ini adalah kehormatan untuk Surabaya, dan semakin meneguhkan kami sebagai dapur nasionalisme, karena di kota ini Bung Karno lahir, tumbuh hingga remaja, mendapat gemblengan pemikiran dan bersentuhan dengan dinamika rakyat,” katanya.

Ia mengungkapkan, Bung Karno adalah pemimpin yang jiwanya dipenuhi keikhlasan. Tak ada satu pun motif pemikiran dan perjuangan Bung Karno kecuali hanya untuk membebaskan rakyat kecil dari penderitaan akibat penjajahan.

”Jiwanya beliau yang tulus ikhlas itu semoga selalu menurun kepada jiwa warga Surabaya,” urainya.

BACA JUGA:  Bank Jatim Berikan CSR Rp 315 Juta untuk Siswa MBR

Selain itu, dia menjelaskan lukisan yang menggambarkan pertemuan Bung Karno dan Marhaen tersebut membawa imajinasinnya hingga puluhan tahun silam. Dia membayangkan, Bung Karno ketika itu bersepeda keliling desa hingga bertemu Marhaen. Di tengah terik matahari, di tengah sawah, terjadilah dialog di antara keduanya, yang menjadi inspirasi bagi Bung Karno untuk memberi nama Marhaenisme pada pemikiran politiknya.

”Saya membaca kisahnya di otobiografi Bung Karno. Salah satu kisah yang paling saya ingat. Dari itu pula selalu menjadi pengingat saya untuk tidak pernah ingkar janji kepada rakyat kecil,” papar dia.

Di samping itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini mencontohkan kisah Marhaen tak lain sebagai representai rakyat kecil saat ini. Karena itu, Eri menyatakan akan terus memperjuangkan hak-hak warga demi kesejahteraan bersama.

BACA JUGA:  Benarkah Bung Karno Lahir di Surabaya? Ini Statemen dari Komunitas Begandring Soerabaia

Mulai dari memberikan pelayanan terbaik, melanjutkan program permakanan, berobat gratis, sekolah gratis dan sebagainya. “Pemikiran Bung Karno harus dibumikan di Surabaya. Semua itu tidak membuat kami berpuas diri, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih dan akan terus berinovasi untuk membahagiakan warganya,” urainya.

Sementara itu, Yacobus Mayong Padang mengungkapkan sejarah Indonesia terurai sangat panjang. Kemerdekaan diperingati setiap 17 Agustus 1945. Namun, ada satu momen yang sangat penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan, yaitu momen ketika Bung Karno bertemu Marhaen (Mang Aen) di tengah sawah di Cigereleng, Bandung, pada 1923.

”Dialog dengan Pak Marhaen itulah yang menyadarkan Bung Karno sebagai kaum terpelajar, betapa menderitanya rakyat ketika itu. Saat itu juga, Bung Karno bertekad bahwa Indonesia harus merdeka untuk membebaskan rakyat yang menderita,” pungkasnya. (ST01)

Tags: Bung KarnoLukisanMarhaenUntag
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  di sela peresmian hunian sementara Kinasih Indah Persada di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.

Gubernur Khofifah Resmikan Huntara “Kinasih Indah Persada” di Trenggalek

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In