• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Guru Besar ITS Inovasikan Terumbu Karang Buatan Pemecah Gelombang

by Redaksi
Kamis, 24 April 2025
Proses peluncuran Hexareef di Papua Paradise Eco-Resort sebagai upaya untuk mengembalikan garis pantai dan keberadaan terumbu karang.

Proses peluncuran Hexareef di Papua Paradise Eco-Resort sebagai upaya untuk mengembalikan garis pantai dan keberadaan terumbu karang.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Indonesia sebagai negara tropis cenderung memiliki banyak wilayah pesisir, sehingga menyebabkan fenomena abrasi pantai pun sering terjadi. Guna mengatasi fenomena tersebut, Guru Besar ke-220 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Ir Haryo Dwito Armono ST MEng PhD IPM ASEAN Eng menginovasikan struktur pemecah gelombang dengan memanfaatkan terumbu karang buatan sebagai upaya building with nature.

Profesor dari Departemen Teknik Kelautan ITS ini menjelaskan bahwa building with nature adalah konsep pembangunan yang mengintegrasikan proses alami dalam perencanaan dan desain infrastruktur. Dalam hal ini, Haryo memanfaatkan terumbu karang buatan sebagai bentuk pendekatan untuk mengembalikan keberadaan terumbu karang yang kini mulai punah.

Bahkan ia menyebutkan bahwa dalam 20 tahun ke depan, 70 – 90 persen keberadaan terumbu karang di Indonesia terancam punah. Hal ini pun semakin didukung dengan adanya pemanasan global yang menyebabkan kenaikan suhu air laut. “Jika terus dibiarkan, keberadaan ikan pun akan terancam dan hasil tangkap ikan nelayan ikut menurun,” tambahnya.

BACA JUGA:  Surabaya Incar 200 Medali Emas di Porprov IX 2025, Wali Kota Eri Cahyadi Lepas 1228 Atlet

Lebih lanjut, lelaki kelahiran Belitung, 10 Agustus 1968 itu mengungkapkan jika efek samping pemanasan global juga menyebabkan naiknya permukaan air laut. Hal ini dapat menyebabkan bencana seperti abrasi pantai. Haryo menjelaskan, abrasi pantai disebabkan oleh hantaman ombak yang terus menerus, sehingga menyebabkan perubahan garis pantai.

“Jika tidak diatasi, abrasi pantai dapat merusak fasilitas sekaligus rumah warga yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Melalui orasi ilmiah untuk pengukuhannya sebagai profesor ITS, Haryo pun menggagas inovasi yang mampu mengatasi kedua masalah tersebut. Ia menciptakan struktur pelindung pantai ramah lingkungan bernama Hexareef. Yakni merupakan batuan pemecah gelombang berbentuk segi enam yang ditanamkan vegetasi terumbu karang buatan di permukaannya. “Di tiap sisi juga dilengkapi beberapa lubang untuk memudahkan sirkulasi arus gelombang laut sehingga tidak merusak struktur,” imbuhnya.

BACA JUGA:  ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia

Lebih lanjut, lelaki berkacamata ini menyebutkan bahwa batuan tersebut memiliki diameter 60 sentimeter dengan tinggi 80 sentimeter. Dalam aplikasinya, struktur pemecah gelombang itu disusun terendam di bawah permukaan air laut. Posisi batuan dipasang sejajar satu sama lain hingga mencapai panjang kurang lebih 50 – 100 meter.

Tidak hanya dimanfaatkan sebagai pemecah gelombang, Hexareef juga bermanfaat sebagai salah satu objek wisata bahari. Hal ini disebabkan karena terumbu karang yang ada di permukaan batuan memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat mata para pengunjung. “Suasana saat sunset dan sunrise bersama dengan deburan ombak pun semakin menambah keindahan pantai,” beber pengajar di Laboratorium Teknik Pantai dan Pelabuhan, Departemen Teknik Kelautan ITS ini.

BACA JUGA:  GOW Surabaya Beri “Santunan Cinta Asa di Bulan Asyura” untuk 1005 Anak Yatim

Sejalan dengan hal tersebut, inovasi yang merujuk pada Sustainable Development Goals (SDGs) poin 14 terkait menjaga ekosistem laut ini pun sudah diimplementasikan di beberapa lokasi. Haryo menyebutkan jika salah satunya ada di Desa Tlangoh, Kabupaten Bangkalan, Madura dan di Papua Paradise Eco-Resort, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Di dua lokasi itu, adanya Hexareef mampu meningkatkan pendapatan dari lokasi wisata bahari serta dapat memperbaiki kembali garis pantai yang sebelumnya terkikis.

Melalui respon yang baik dari masyarakat, Haryo pun berharap agar Hexareef dapat digunakan oleh berbagai pihak, terutama oleh pemerintah. Mengingat, inovasi yang ramah lingkungan tersebut mampu mencegah abrasi pantai sekaligus sebagai upaya pemulihan ekosistem laut. “Dengan demikian, upaya ini mampu untuk meminimalisir adanya abrasi dan kerusakan fatal sebagai akibat dari fenomena tersebut,” tutur Haryo. (ST05)

Tags: Guru BesarInovasiITSPemecah GelombangTerumbu Karang
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  di sela peresmian hunian sementara Kinasih Indah Persada di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.

Gubernur Khofifah Resmikan Huntara “Kinasih Indah Persada” di Trenggalek

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In