SURABAYATODAY.ID, LUMAJANG – Prosesi serah terima jabatan (sertijab) bupati/wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota se-Jawa Timur selesai. Ini setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menutup rangkaian sertijab itu di pendopo Kabupaten Lumajang, Kamis (6/3).
Roadshow Sertijab ini telah dimulai di Kota Batu sejak Minggu (2/3) lalu. Khofifah, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, serta Sekdaprov Adhy Karyono menghadiri prosesi itu.
Sama seperti di daerah lain, di Lumajang Khofifah juga meminta penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam waktu enam bulan. Ia juga menekankan pentingnya keselarasan program daerah dengan program provinsi dan nasional.
“Kami berharap RPJMD kabupaten/kota bisa sejalan dengan RPJMD Provinsi dan RPJMN. Kami pun berupaya mempercepat penyelesaian RPJMD provinsi dalam tiga bulan agar bisa menjadi acuan,” ujar Khofifah.
Khusus untuk bupati dan wakil bupati Lumajang terpilih periode 2025-2030, Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma, ia menekankan pentingnya memperkuat program ketahanan daerah yang meliputi ketahanan energi, pangan, serta sumber air dan irigasi.
Khofifah juga mendorong percepatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Probolajang yang melibatkan Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Ia menyarankan penggunaan skema pembiayaan KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) atau Innovative Financing.
Selain itu, Khofifah menyampaikan rencana pengecekan kekuatan APBD Provinsi Jawa Timur untuk mendukung pembangunan Sabo DAM yang berfungsi mengendalikan aliran lahar dan sedimen di Lumajang.
Ia juga meminta bupati dan wakil bupati Lumajang meningkatkan capaian pembangunan yang masih kurang dan mempertahankan prestasi yang sudah baik. Berdasarkan data BPS Jatim, perekonomian Lumajang tahun 2024 mencapai 4,52 persen, di bawah capaian provinsi sebesar 4,93 persen. Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lumajang tahun 2024 naik menjadi 70,31, pertama kalinya masuk kategori “Tinggi”.
Persentase penduduk miskin di Lumajang per Maret 2024 turun menjadi 8,65 persen dari 8,93 persen pada Maret 2023. Jumlah penduduk miskin berkurang 2,77 ribu jiwa, menjadi 91,05 ribu jiwa atau turun 2,95 persen. (ST11)





