SURABAYATODAY.ID, KOTA KEDIRI– Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menghadiri acara serah terima jabatan (Sertijab) wali kota Kediri terpilih Vinanda Prameswati dan Qowimuddin Thoha sebagai wakil wali Kota Kediri periode 2025-2030. Sertijab dilanjutkan penyampaian visi-misi pada rapat pripurna di DPRD Kota Kediri, Rabu (5/3).
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Emil mengapresiasi berbagai keberhasilan capaian indikator makro pembangunan Kota Kediri di 2024. Hal tersebut bisa menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan mendorong peningkatan pembangunan lima tahun mendatang.
“Saya sampaikan ke Bu Wali bahwa Indeksnya sudah baik. Kemiskinan sudah rendah, penganggurannya pun juga rendah, begitu pula IPM-nya tinggi,” tutur Emil
“Kalau dirasa ada yang masih missing link dengan apa yg diharapkan, rumuskan itu dalam sebuah indikator yang kongkrit. Sehingga yang ingin didorong jelas sasarannya,” imbuhnya.
Wagub Emil menguraikan beberapa indikator penting yang telah berhasil dicapai Kota Kediri 2024 kemarin, dantaranya, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri yang tumbuh sebesar 4,33 persen pada 2024, hal tersebut meningkat dari 1,92 persen pada 2023.
Begitu juga dengan indeks Gini Rasio, dimana ketimpangan pendapatan menurun menjadi 0,337 persen pada 2024, dari sebelumnya 0,40 persen pada 2023, lebih baik dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 0,373 persen.
Hal serupa juga terkait dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Kota Kediri berhasil menekan dari 4,06 persen pada 2023 menjadi 3,91 persen pada 2024. Di sektor Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kota Kediri juga mampu meningkatkan IPM dengan rata-rata pertumbuhan 0,75 persen per tahun, dari 78,78 persen pada 2020 menjadi 81,88 persen pada 2024.
Termasuk juga untuk tingkat Kemiskinan, yang mana berhasil diturunkan dari 7,15 persen pada 2023 menjadi 6,51 persen pada 2024, dengan fokus pengentasan kemiskinan ekstrem hingga mencapai 0,00 persen.
Emil menekankan bahwa meskipun tren pembangunan Kota Kediri menunjukkan perbaikan yang signifikan, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Utamanya dalam meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan program kesejahteraan masyarakat.
Emil mendorong pemerintah Kota Kediri agar segera menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 yang selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kota Kediri juga diminta berperan aktif dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Program ini meliputi berbagai sektor strategis, di antaranya penyediaan makanan bergizi gratis, layanan kesehatan berkualitas, peningkatan produktivitas pertanian, pembangunan sekolah unggul, penguatan kesejahteraan sosial, serta peningkatan gaji ASN, tenaga kesehatan, dan aparat keamanan.
Di sisi lain, visi pembangunan Kota Kediri yang telah ditetapkan, yaitu “Membangun Kota Kediri yang Mapan, Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni,” diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan program konkret yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap agar kepemimpinan baru ini dapat menghadirkan perubahan yang lebih baik. Masyarakat menaruh harapan besar kepada wali kota dan wakil wali kota yang baru untuk membawa inovasi, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan warganya,” ujarnya. (ST02)





