SURABAYATODAY ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara rutin menyelenggarakan program **Satpol PP Goes To School** di berbagai institusi pendidikan. Program ini bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya, Dwi Hargianto, menjelaskan bahwa kali ini program tersebut menyambangi SD Khadijah 3 Surabaya. Kegiatan ini merupakan langkah preventif Satpol PP dalam memberikan pemahaman kepada siswa-siswi mengenai bahaya kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
“Dalam kegiatan Satpol PP Goes To School ini, kami fokus pada kenakalan yang sering terjadi di sekolah, seperti bullying, penggunaan gadget yang berlebihan, serta memberikan pemahaman tentang Perda kepada para siswa,” ujar Dwi Hargianto pada Rabu (14/8).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dalam program ini, juga dilakukan penilaian terhadap Duta Trantibum, yang merupakan perwakilan dari setiap sekolah. Duta Trantibum diharapkan dapat menjadi teladan bagi siswa lain serta menjadi penghubung antara guru dan siswa dalam menangani berbagai masalah di sekolah.
“Mereka juga bisa menjadi jembatan komunikasi antara guru dan siswa mengenai permasalahan yang dihadapi di sekolah,” tambahnya.
Melalui program **Satpol PP Goes To School**, Dwi Hargianto berharap edukasi yang diberikan bisa menjadi bekal bagi para pelajar untuk berperilaku lebih bijak, baik di sekolah maupun di masyarakat.
“Kami berharap para siswa bisa bersikap bijak, tidak melakukan bullying, serta menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Khadijah 3 Surabaya, Nurul Hidayati, mengungkapkan dukungannya terhadap program ini. Menurutnya, penting bagi siswa mendapatkan edukasi terkait ketertiban dan ketentraman di sekolah maupun di masyarakat.
“Semoga melalui kegiatan ini, perilaku bullying di sekolah bisa dihentikan, sesuai dengan pesan yang selalu kami sampaikan kepada siswa, yaitu ‘Stop Bullying, Start Caring and Loving,'” tandas Nurul Hidayati. (ST01)





