SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sejak awal bulan Mei ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali ngantor di kelurahan. Sejumlah kantor kelurahan sudah didatangi dan ia juga memberikan bantuan kepada sejumlah warga.
Ngantor di kelurahan ini dinilai pimpinan DPRD Surabaya sebagai upaya bagus. Langkah itu disebut sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya lihat Pak Wali (Eri Cahyadi) konsisten, mulai dari awal menjabat juga pernah ngantor di kelurahan. Kemudian, menggelar sambat warga,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti.
Namun ia menerangkan turunnya wali kota ke kelurahan harus mampu menyelesaikan persoalan warga di level bawah. Tidak hanya itu, langkah itu diharapkan dapat menyelesaikan masalah warga secara lebih cepat.
“Harus bisa memberikan kontribusi atas permasalahan warga, memberikan solusi yang solutif,” ujar nya.
Ia menilai solusi yang dijalankan Pemkot Surabaya melalui wali kota harus bersifat universal. Artinya, tidak kasus per kasus. Sehingga, ketika warga di kelurahan lain yang mengadukan masalah yang sama bisa mendapat solusi yang sama juga.
“Solusi yang disampaikan harus bisa diterapkan di seluruh kelurahan. Sehingga permasalahan yang sama di lokasi satu dengan lainnya juga tidak berbeda,” terang dia.
Politisi perempuan ini berharap ngantornya wali kota di kelurahan tidak dilakukan sepotong-sepotong. Sebaliknya, ia menginginkan upaya itu adalah transformasi kepemimpinan kepada pejabat di lapangan.
“Karena pemimpin yang baik itu yang dekat dengan rakyatnya. Dengan langkah itu juga bisa ditiru lurah atau camat untuk semakin turun ke masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah,” tambahnya.
Di sisi lain, Reni menyatakan hadirnya wali kota di kelurahan harus bisa memastikan data kemiskinan riil di lapangan. Tidak hanya itu, penanganan atas pengentasan kemiskinan itu juga harus disiapkan. (ADV-ST01)





