SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Realisasi Investasi di Kabupaten Bojonegoro pada bidang pangan masih minim. Belum banyak investor berkaliber yang tertarik menanam modal untuk menggarap potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan yang potensinya besar di Kabupaten Bojonegoro.
Data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bojonegoro mencatat, realisasi investasi bidang pangan di Kabupaten Bojonegoro pada 2022 adalah Rp 96 miliar. Capaian itu terbilang kecil. Sebab, total realisasi investasi di Kabupaten Bojonegoro pada 2022 itu mencapai Rp 9,7 triliun.
Sedangkan pada 2023 yang total realisasi investasinya mencapai Rp 11,1 triliun, realisasi investasi bidang pangan juga hanya Rp 67 miliar. Artinya, realisasi investasi di bidang pangan pada 2023 mengalami penurunan dari pada 2022. Besar penurunan itu Rp 29 miliar.
Adapun, para investor yang menaman modal di bidang pangan di Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2022-2023 itu, seluruhnya merupakan investor dalam negeri atau domestik.
Untuk investor dari luar negeri atau mancanegara masih nihil alias tidak ada sama sekali. Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, memang perlu ada “jurus khusus” agar investas di bidang pangan di Kabupaten Bojonegoro lebih bergeliat.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, investasi di bidang pangan juga penting. “Pemkab perlu lebih serius mempromosikan potensi investasi pertanian kepada para calon investor. Investasi di bidang pertanian perlu digarap lebih serius,’’ ujarnya.
Lasuri mengemukakan, memang tidak mudah menggaet investor agar berkenan menanam modal di bidang pangan di Kabupaten Bojonegoro.
Namun, upaya untuk itu tak boleh melempem sama sekaliM. elalui rapat atau sekadar audiensi, pihaknya telah mendorong dinas terkait agar investasi di bidang pangan lebih bergeliat.
“Namun, memang hasilnya (realisasi investasi di bidang pangan, red) masih kurang optimal. Masih biasa-biasa saja,” imbuhnya.
Terkait hasil masih biasa-biasa saja dimaksud, Lasuri mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan duduk bareng lagi dengan dinas terkait. Mencari jurus khusus atau formula agar investasi di bidang pangan persisnya sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan di Kabupaten Bojonegoro lebih bergeliat.(ST10)





