SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mendorong seluruh stakeholder Pemerintah Kota Surabaya, yang berkaitan dengan kebutuhan pangan masyarakat, agar serius mengantisipasi peredaran daging gelonggongan. Hal ini pasca ada temuan dugaan beredarnya daging sapi gelonggongan itu oleh tim monitoring PD Rumah Potong Hewan.
“Baru satu yang ditemukan. Bisa jadi praktik seperti ini banyak terjadi di lapak-lapak penjual daging di lokasi lainnya,” ujarnya.
Legislator Fraksi PDIP Surabaya tersebut menambahkan, monitoring secara masif dan intensif patut dilakukan menyikapi kasus tersebut. “Monitoring tidak hanya oleh PD RPH, melainkan juga oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya terutama Bidang Peternakan, juga oleh PD Pasar Surya terhadap para pedagang daging di pasar yang dikelolanya,” terang Anas.
Ia menjelaskan berdasarkan literasi jurnal kesehatan yang diketahuinya, gelonggongan tidak hanya dilakukan terhadap daging sapi, melainkan juga daging ayam. “Pada intinya sama, yaitu dengan memasukkan atau menyuntikkan air, untuk menambah berat timbangan daging. Selain merugikan konsumen daging glonggongan berbahaya dikonsumsi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Anas mengatakan, daging gelonggongan rentan terinfeksi bakteri dari air yang dimasukkan paksa. Sehingga bisa memicu diare bagi yang mengkonsumsinya. Daging gelonggongan biasanya dapat dikenali dari tekstur dagingnya yang lembek karena kandungan air yang tinggi. (ST01)





