SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan Jamaah Haji Indonesia Embarkasi Surabaya Kloter 87 di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Surabaya, Jumat (4/8) sore. Total jemaah haji kloter 87 ini berjumlah 350 orang, dan 1 orang jamaah asal Kab. Sidoarjo bernama Sutomo Suparman Bin Kusmanadji wafat ketika berada di Tanah Suci.
Seusai menyapa seluruh jamaah tersebut, Gubernur Khofifah bersyukur seraya berdoa agar kepulangan para jamaah senantiasa disertai berkah dan kemabruran yang terjaga dan dapat menularkan untuk pergi ke Tanah Suci kepada sanak saudara. Menambah kekhusyukan acara, ia juga mengajak para jemaah haji tersebut membaca salawat bersama-sama.
“Insyaallah do’a panjenengan diijabah Allah dan menjadi haji mabrur dan membawa keberkahan dunia akhirat. Semoga perjalanan pulang nanti diberikan kelancaran dan keselamatan, sudah ditunggu sanak saudara, kerabat, dan juga jama’ah dan tetangga. Semoga berkah serta rezeki ini bisa membersamai panjenengan selalu,” pesannya.
Dalam momen hangat tersebut, Gubernur Khofifah juga menyiapkan tumpeng nasi kuning bagi para jamaah. Menurutnya, ini salah satu pengobat rindu makanan khas Indonesia utamanya Jawa Timur.
Selain itu, melengkapi kegembiraan bersama para jamaah, Khofifah juga membagikan Bendera Merah Putih sebagai bagian dari menyambut peringatan Bulan Kemerdekaan. Ia pun meminta agar bendera tersebut bisa segera dikibarkan di rumah masing-masing.
“Monggo sesampainya di rumah bisa dikibarkan benderanya agar berkah untuk Jawa Timur, berkah untuk Indonesia senantiasa berseiring berkah yang dibawa dari Tanah Suci” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, agar para jemaah haji dapat mengambil hikmah nilai kegotongroyongan selama menjalankan ibadah haji. Terlebih, berdasarkan cerita dari ketua kloter 87 dengan beberapa kendala saat melaksanakan ibadah haji para Jamaah Haji bisa saling support dan semua bisa diatasi bersama.
“Yang menjadi pelajaran baik bagi kita adalah kegotong royongan dan kerukunan dari kloter 87. Apalagi mereka selama di Muzdalifah sampai siang, Ketua kloter bahkan menyampaikan dengan gotong royong ini, jamaah yang terpencar bisa bersatu kembali,” ujarnya. (ST02)





