SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono mengatakan banyak tantangan yang dihadapi pemprov Jatim dalam penanganan malaria. Namun Pemprov Jatim dalam hal ini Dinkes provinsi Jawa Timur akan terus berkomitmen dan mengoptimalkan eleminasi malaria di Jawa Timur.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan kab/kota untuk memaksimalkan komitmen mereka dalam mempertahankan eleminasi malaria, juga kita dorong untuk optimalisasi dukungan anggarannya, optimalisasi komitmen antar lintas sektor dan lintas program, dan meningkatkan pengetahuan dari nakes terkait malaria di daerah”, ungkapnya saat menerima kunjungan Tim Penilai Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan RI di ruang rapat Brawijaya kantor gubernur Jatim, Surabaya.
Sedangkan tim Penilai Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan RI yang dikomandoi oleh Ferdinand J Laihad mengatakan penilaian eleminasi malaria provinsi didasarkan pada jaminan akan tidak ada lagi penularan setempat di wilayah tersebut. Jadi jika ada provinsi yang memberikan jaminan tersebut, maka provinsi tersebut berhak mendapatkan sertifikat provinsi bebas malaria.
“Di provinsi kita lebih banyak melihat sistemnya, bahwa bebas malaria itu sudah dijamin dapat dipertahankan minimal 3 tahun, kita berharap tidak ada lagi kejadian luar biasa (KLB),” ungkapnya.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menyampaikan bahwa sudah saatnya Jawa Timur memperoleh sertifikat eliminasi malaria dari kementerian kesehatan RI. Dikarenakan Jatim secara terus menerus mempertahankan eliminasi malaria sudah sejak 3 tahun belakangan ini.
“Rasa-rasanya sudah waktunya pak, untuk Jawa Timur memperoleh sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes RI, saya kira luar biasa dari semua stakeholder atas upaya dalam penanganan persoalan-persoalan kesehatan yang secepat mungkin diselesaikan”, katanya. (ST02)





