SURABAYATODAY.ID, TARAKAN – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu langsung dengan masyarakat kelahiran Jawa Timur yang berada di Kalimantan Utara, bertempat di Hotel Lotus Panaya Kota Tarakan, Minggu (19/3) malam. Forum Silaturahmi ini digelar menjadi salah satu rangkaian acara Misi Dagang Jawa Timur – Kalimantan Utara.
Wagub Emil disambut hangat oleh Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan para warga kelahiran Jatim di Kaltara. Sebuah ikat singal disematkan pula kepada mantan bupati Trenggalek tersebut.
Dalam sambutannya, Wagub Emil mengungkapkan, kedatangannya ke Kalimantan Utara bukan hanya sekadar menjual potensi Jawa Timur ke pasar Kalimantan Utara, melainkan juga sebaliknya. Sebab, menurutnya warga Kalimantan Utara memiliki pangsa pasar besar di Jawa Timur.
“Ibu Gubernur mengutus kami ke sini bukan hanya jualan tapi juga ingin bisa memberdayakan produk dari Kaltara untuk masuk ke pasar Jawa Timur yang penduduknya lebih dari 41 jiwa. Pangsa pasar yang banyak sekali,” ujarnya.
Wagub Emil juga menyampaikan, potensi Jatim bukan hanya sebagai konsumen semata, namun juga bisa menjadi penghubung ke provinsi tetangga seperti Jateng. Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang ada di Jatim akan meningkatkan mobilitas distribusi.
Potensi ini tentu bisa menjadi kesempatan emas bagi warga Kalimantan Utara, terutama yang lahir dari Jatim. Sebab, mereka pasti memiliki koneksi dengan kerabat yang masih tinggal di Jatim.
“Dengan begini, baik Jatim maupun Kalimantan Utara sama-sama diuntungkan serta bisa saling mendukung percepatan pengentasan kemiskinan di kedua provinsi,” imbuhnya.
Wagub Emil menyampaikan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu program prioritas yang diusung sejak awal menjabat bersama Gubernur Khofifah. Namun, perjuangan itu tidaklah mudah. Terlebih di tahun 2020 Indonesia diterpa Pandemi Covid-19 yang menyebabkan angka kemiskinan nasional dan daerah meningkat.
Hingga saat ini, baik pemerintah pusat maupun daerah tengah berjibaku menurunkan angka kemiskinan menjadi sama seperti kondisi sebelum pandemi.
Menariknya, Wagub Emil juga mengungkapkan bahwa kemiskinan masyarakat desa di Jatim turun drastis sejak terjadi peningkatan di puncak Pandemi Covid-19. Bahkan, tingkat kemiskinan desa di Jatim saat ini berada di bawah kondisi sebelum pandemi.
Berdasarkan data BPS Jatim, persentase kemiskinan masyarakat desa di Jatim sebelum pandemi, tepatnya pada September 2019 sebesar 14,16 persen sedangkan pasca pandemi di bulan September 2022 turun menjadi 13,90 persen.
“Jadi dihajar dengan pandemi, dihajar dengan resesi, tapi pembangunan desa jalan terus di Jawa Timur karena kehebatan masyarakat desa, sedulur panjenengan dari desa-desa di berbagai wilayah Jawa Timur,” ungkapnya.
“Alhamdulillah kemiskinannya bisa turun, jumlah Desa Mandiri juga semakin bertambah. Dari sanalah banyak sekali produk-produk yang bisa dihasilkan dan Insya Allah bermanfaat untuk _panjenengan_ di sini,” imbuhnya.
Wagub Emil juga menyebutkan bahwa nilai transaksi perdagangan antara Jawa Timur dan Kalimantan Utara tercatat sebesar Rp 1,78 triliun. (ST02)





