SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) di gedung Tim Penggerak (TP) PKK, Selasa (27/12). Dalam pembukaan acara tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Perwosi Jatim Arumi Bachsin, dan Ketua Umum KONI Surabaya, Hoslih Abdullah.
Selain itu, dalam pembukaan musyawarah ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Perwosi Jatim Iswachyu Dhaniarti, Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, dan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati.
Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi berpesan untuk meningkatkan prestasi atlet wanita melalui organisasi Perwosi. Menurutnya, peran dari sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum wanita itu memiliki dampak besar.
“Dalam membangun kota sangat dibutuhkan peran serta Perwosi, untuk menjadi kota yang sehat, nyaman dan tentunya berprestasi. Perwosi tak bergerak sendiri, ketika nanti pengurus baru dilantik, maka harus bergandeng tangan dengan KONI Surabaya,” katanya.
Menurut dia, kolaborasi antara Perwosi dengan KONI Surabaya juga tak kalah penting. Ia yakin, ketika dua organisasi itu bersatu, dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi para atlet wanita Kota Pahlawan.
Selain mengembangkan bakat dan kemampuan, sambung Eri, para atlet wanita itu ke depannya juga bisa menularkan bakatnya di setiap RW, Kelurahan dan Kecamatan. “Dengan begitu akan muncul semua atlet-atlet wanita lainnya. Karena membangun Surabaya tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” sambung Eri.
Eri mengungkapkan, Surabaya memiliki banyak fasilitas penunjang olahraga. Mulai dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Gelora Pancasila, lapangan Hoki, Gelora 10 Nopember, serta masih banyak lainnya. Semua fasilitas itu dapat digunakan cuma-cuma oleh para atlet Kota Pahlawan dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya.
“Jadi Bu Kadis (Disbudporapar), jangan ditarik uang, gratiskan. Asalkan itu (fasilitas) digunakan untuk menunjang prestasinya atlet Surabaya, nanti KONI yang menentukan. Kalau atlet dari luar daerah, baru boleh ditarik Bu Kadis,” pesannya. (ST01)





