SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Perencanaan keuangan sangat penting. Termasuk juga perlunya solusi perlindungan untuk menghadapi risiko. Karena itu, dua hal tersebut harus dipersiapkan. Sedangkan dari sisi perusahaan, tenaga pemasar menjadi garda terdepan.
Karena itu, Sun Life Indonesia menggelar Sun Life Warrior Conference 2022. Kegiatan ini dihadiri seluruh tenaga pemasar konvensional dan syariah yang berhasil mencetak prestasi di tahun ini dari seluruh Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Yogyakarta, hingga Makassar.
Mengangkat tema ‘Be Warrior, Be Winner’, seluruh peserta mendapatkan pelatihan dari sosok-sosok ternama di bidangnya dan strategi pengembangan bisnis asuransi yang komprehensif untuk mengawali tahun 2023.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty mengatakan tenaga pemasar harus terus meningkatkan kualitas pelayanan. Sebab mereka adalah ujung tombak.
Bagaimana caranya? “Yakni dengan membekali mereka lewat edukasi perencanaan keuangan, paparan isu dan tantangan di dalam dunia keuangan dan kesehatan terkini,” ujar Elin.
Selain itu tenaga pemasar juga dibekali pengetahuan tentang pengembangan diri agar menjadi tenaga pemasar yang kompeten. “Tapi tetap selaras dengan kode etik tenaga pemasar asuransi,” lanjutnya.
Elin menjabarkan tenaga pemasar merupakan trusted advisor. Mereka memiliki peranan penting untuk membantu nasabah menjawab kebutuhan proteksi guna mencapai kemapanan finansial.
Salah satunya memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait risiko dan mengisi insurance protection gap dalam rangka membangun perekonomian yang lebih resilien dan antisipasi berbagai potensi risiko di masa datang.
Berfasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, menunjukkan indeks literasi asuransi baru mencapai 19,4 persen. Sedangkan indeks inklusi asuransi baru mencapai 13,15 persen.
Tetapi, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi sebagai jaring pengaman dalam kehidupan. Dari data yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengenai peningkatan jumlah nasabah tertanggung secara nasional mencapai 18,1 persen atau lebih dari 11 juta jiwa selama Q1 2022.
Menurut Elin, dengan tenaga pemasar yang handal, maka kesadaran masyarakat bakal lebih terguggah. Mereka bisa memberikan penjelasan tentang keuntungan memproteksi diri.
“Tenaga pemasar juga berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memiliki proteksi dan perencanaan keuangan untuk masa depan sedini mungkin,” papar Elin.
“Melalui kehadiran tenaga pemasar yang berkualitas dan kompeten serta ketersediaan beragam produk asuransi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tahapan kehidupan diharapkan dapat mendorong indeks inklusi asuransi di Indonesia,” tambahnya.
Di sisi lain, tenaga pemasar Sun Life di Indonesia juga telah tersebar di Indoneaia. Tidak hanya di kota-kota besar, melainkan juga telah menjangkau hingga ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sun Life berharap melalui asuransi yang dapat mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat. (ST04)





