SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Rangkaian acara memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-345 kembali digelar. Kali ini Pemkab Bojonegoro menggelar upacara di lapangan alun-alun kota, Kamis (20/10).
Upacara diikuti oleh seluruh OPD, camat, kepala desa, mahasiswa, hingga siswa. Upacara yang dipimpin Bupati Anna Mu’awanah dan juga dihadiri jajaran Forkopimda. Upacara ini juga merupakan dirangkaikan dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-77.
Bupati Anna menyampaikan bahwa 345 tahun adalah sejarah yang cukup panjang dalam pembangunan daerah. Sudah banyak perubahan yang terjadi dan terus berproses menjadi lebih baik.
“Khususnya dalam waktu 4 tahun terakhir, dari waktu ke waktu telah mencapai kemajuan. Berbagai penghargaan yang diraih telah membentuk capaian yang diukir oleh sejarah,” ungkapnya.
Pembangunan yang terbaik, lanjutnya, adalah pembangunan berkelanjutan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Selama 345 tahun proses pembangunan harus lebih gemilang dan lebih baik lagi.
Untuk mencapai kondisi tersebut Bojonegoro memiliki daya saing lebih baik dibandingkan daerah lain. “Daya saing ini di semua bidang, terutama bidang-bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi rakyat, layanan publik, digitalisasi, hingga tata kelola pemerintahan. Mari kita nglenyerkan semua bidang untuk rakyat Bojonegoro agar lebih baik dan lebih baik lagi,” tandasnya.
Namun, Bupati Anna berpesan agar jangan cepat puas. Karena saat ini berada di zaman kompetisi.
“Kita bekerja bukan sekadar untuk maju, namun untuk melampaui kemajuan. Maju saja tidak cukup, kita harus melampaui daerah lain,” tegasnya.
Ditambahkan, peningkatan saja tidak cukup. Ia menegaskan Bojonegoro harus menang dari daerah-daerah yang lain. Karena itu, sudah menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama stakeholder.
Bupati yang kerap disapa Buk’e ini juga menyampaikan terimakasih kepada Forkopimda, camat dan kepala desa yang sudah mendukung pembangunan Pemkab Bojonegoro.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Forkopimda yang mendukung Pemkab selama ini, dan seluruh Kepala Dinas beserta jajarannya, Camat dan Kepala Desa yang senantiasa sebagai Pemangku kepentingan pembangunan,” tuturnya.
Bupati juga berpesan, sebagai pemangku kepentingan dituntut menjaga kebersamaan, bekerja keras, berikhtiar cerdas, bersungguh-sungguh dan merawat sifat konsisten dalam pencapaian target. Cara kerjanya pun harus cepat dan lincah. Tidak bisa lagi bekerja secara biasa-biasa, namun harus lebih kreatif, lebih inovatif agar lebih produktif.
“Selama 4 tahun ini, jalan rigid beton yang telah dibangun Pemkab hingga tahun 2022 mencapai 513,443 kilometer, ini setara dengan Bojonegoro sampai ke Tabanan Bali. Jalan Desa sudah banyak dibangun melalui mekanisme Bantuan Keuangan Desa dengan total 341,77 kilometer dan akan terus kita lanjutkan hingga tuntas 1.500 kilometer,” jelasnya.
Di bidang kesehatan, ada peningkatan layanan atau capaian. Salah satunya adalah UHC yang merupakan terbesar di JawaTimur mencapai 99,10 persen atau 1.343.164 jiwa sudah dicover jaminan kesehatan, ini terbesar di Jatim.
Di bidang sosial komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus dilakukan upaya pengentasan kemiskinan dengan program Aladin (Atap, Lantai, Dinding), hingga tahun 2022 mencapai 17.244 unit.
Penurunan angka kemiskinan ekstrem lebih cepat dibandingkan provinsi dan nasional. Jika tingkat nasional sebesar 0,10%, provinsi Jatim sebesar 0,43 persen, maka di Kab. Bojonegoro mencapai 1,10 persen. Pemkab juga terus menggenjot peningkatan ekonomi, seperti pembangunan pasar dan pemberdayaan UMKM. Pemkab kedepan akan terus menggenjot pembangunan SDM yang berkualitas dan unggul.
“Maka dari itu, beasiswa terus kita gencarkan baik beasiswa dua sarjana perdesa dan scientis sebanyak 1.476 mahasiswa. Beasiswa RPL bagi pegiat Desa sebanyak 999 mahasiswa. Ke depan saya ingin anak-anak muda Bojonegoro yang ambil peranan dalam pembangunan. Ke depan akan terus digenjot ekosistem digital, jumlah mereka makin besar dan peranan mereka makin penting,” ujarnya.
Dengan investasi SDM yang masif, baik melalui pendidikan, pelatihan, dengan partisipasi anak muda dalam digital ekonomi kreatif, generasi Bojonegoro kedepan akan mampu bersaing di tengah ekonomi digital yang tumbuh luar biasa kini. Sedang di bidang SDA, Bojonegoro adalah daerah yang kaya akan SDA.
“Dengan SDM yang berkualitas tentunya akan menciptakan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi,” katanya kembali.
Di akhir sambutannya, Bupati Anna menutup dengan pantun. “Makan ketan sama rendang di kantor, kita nglenyerkan semua bidang dan sektor”. (ST10)





