SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan Pemprov Jatim bersama jajaran terkait terus mematangkan dan memetakan titik-titik kerawanan jalur pemudik. Menurutnya, ada 200 pos layanan yang disiagakan dengan pihak kepolisian.
Namun ia menyatakan Jawa Timur belum ada rencana penerapan one way. “Tetapi, jika nantinya dibutuhkan rekayasa lalu lintas maka semua pihak akan berkoordinasi memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, alasan belum ada one way karena beban jalan tol di Jawa Timur tidak sebesar di Jabodetabek. “Mudah mudahan beban jalan tol di Jawa Timur tidak sebesar jalan tol yang ada di Jabodetabek,” lanjutnya.
Diterangkan, pihaknya akan terus memonitor dan berkoordinasi dengan kepolisian. “Tapi jika pengaturan rekayasa lalu lintas yang bersifat lokal akan diatur oleh jajaran Dinas Perhubungan di daerah,” ujarnya.
Sedangkan untuk jalur tranportasi kereta api, Emil memandang bahwa terpenting adalah konektivitas setelah tiba di stasiun tujuan masyarakat akan melanjutkan ke titik selanjutnya apakah menggunakan kendaraan pribadi atau umum. (ST02)





