SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Setelah membuka Kebun Binatang Surabaya (KBS) pengunjung, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya sejumlah taman kota. Dari total 39 taman yang ada di Kota Surabaya, ada 8 taman kota sudah mulai dibuka, Jumat (22/10).
Delapan taman kota ini adalah Taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi, dan Taman Ekspresi. Dibukanya taman ini dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Nantinya para pengunjung yang akan masuk ke dalam taman, juga diharuskan melakukan scan QR code barcode melalui aplikasi PeduliLindungi.
Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, bahwa anak-anak diperbolehkan masuk ke dalam taman kota dengan harus didampingi oleh orang tua. Para pengunjung juga akan dipantau oleh tim yang bertugas terhadap penerapan prokes selama berada di area taman.
“Pembukaan taman tersebut juga telah mendapat asesmen dari Tim Satgas Covid-19 Kota Surabaya,” katanya.
Ia menyatakan DKRTH memperbolehkan anak di bawah usia 12 tahun untuk masuk ke taman bersama orang tua dengan menunjukkan QR code barcode aplikasi PeduliLindungi. “Itu artinya orang tua tersebut sudah melakukan vaksinasi,” lanjut Anna.
Selain itu, ia menjelaskan pembukaan delapan taman kota tersebut, dibuka dengan dua sesi. Untuk sesi pertama dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Kemudian untuk sesi kedua, dibuka pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Selain itu, para pengunjung yang masuk ke dalam taman juga dilakukan secara bertahap.
“Kapasitas pengunjung berdasarkan luas taman masing-masing karena luas setiap taman berbeda-beda. Kita lakukan uji coba ini selama tiga hari pada waktu akhir pekan, yakni hari Jumat, Sabtu, dan Minggu agar bisa menghitung kapasitas baik akhir pekan dan hari kerja,” ujar dia.
Di sisi lain, Anna tak menutup kemungkinan apabila taman kota menjadi alternatif tempat untuk melaksanakan vaksinasi. Apabila dibutuhkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
“Tentu tidak menutup kemungkinan taman menjadi tempat alternatif warga untuk mengikuti vaksin. Seperti contohnya di Taman Cahaya, bila dibutuhkan kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, harapannya warga bisa langsung vaksin sebelum masuk ke taman,” ungkap dia. (ST01)





