SURABAYATODAY.ID, MALANG – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri sekaligus menyampaikan apresiasi atas mendaratnya penerbangan perdana Wings Air rute Lombok–Malang di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (15/12).
Pembukaan rute ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat konektivitas udara antara Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sekaligus membuka peluang kolaborasi ekonomi dan pariwisata antardaerah.
“Atas nama Pemprov Jatim dan mewakili Ibu Gubernur Jatum, kami menyampaikan terima kasih kepada Wings Air, pengelola Bandara Abdulrachman Saleh, pemerintah daerah terkait, serta seluruh pihak yang telah bersinergi mewujudkan penerbangan ini,” ujar Emil.
Ia menegaskan bahwa inisiasi penerbangan Malang–Lombok dan Lombok–Malang oleh Wings Air merupakan jawaban atas harapan masyarakat untuk bisa semakin terkoneksi antarwilayah di Indonesia.
“Secara jarak, sebenarnya Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat ini tidak terlalu jauh. Inilah yang membuka peluang diselenggarakannya penerbangan jarak pendek dengan pesawat ATR atau pesawat baling-baling. Kami mengapresiasi Wings Air yang telah menginisiasi rute ini, karena benar-benar menjawab kebutuhan konektivitas masyarakat,” tegas Emil.
Emil juga menyampaikan apresiasi kepada Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh yang terus memberikan dukungan terhadap pengembangan penerbangan sipil di Malang Raya, serta kepada Wings Air yang dinilai konsisten merintis rute-rute baru penghubung Jawa Timur dengan berbagai daerah di Indonesia.
“Ini bukan yang pertama. Kita sudah melihat sebelumnya rute Jember–Bali, kemudian Kediri–Jakarta melalui Super Air Jet, Surabaya–Banyuwangi, hari ini Malang–Lombok, dan insyaallah jika tidak ada halangan pada 21 Desember nanti akan dibuka rute Banyuwangi–Lombok,” ungkapnya.
Menurut Emil, Lombok merupakan daerah yang terus meningkatkan potensinya, khususnya di sektor pariwisata. Hal ini semakin diperkuat dengan hadirnya perwakilan Pemerintah Provinsi NTB dalam kegiatan tersebut, serta adanya kerja sama antardaerah, termasuk kolaborasi antarlembaga keuangan daerah.
“Bank Jatim dan Bank NTB bahkan sudah menjalin kerja sama usaha, sudah satu kelompok atau keluarga usaha bersama. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarwilayah sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wagub Emil pun mendorong agar promosi penerbangan ini diintegrasikan dengan promosi pariwisata kedua daerah. Promosi destinasi Lombok dan NTB, kata dia, dapat berjalan seiring dengan promosi pesona pariwisata Malang Raya, Kota Batu, hingga kawasan Bromo Tengger Semeru.
“Promosi penerbangan sebaiknya dibarengi dengan promosi pariwisatanya. Di NTB bisa dipromosikan Malang Raya, Batu, Bromo Tengger Semeru, dan sebaliknya di Jawa Timur kita dorong promosi Lombok dan NTB. Dengan begitu, penerbangan dan pariwisata tumbuh bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Emil menegaskan bahwa meskipun kompetisi merupakan hal yang baik dalam dunia usaha, kolaborasi tetap harus menjadi fondasi utama pembangunan antardaerah.
“Kami percaya kompetisi itu baik, tetapi harus dibarengi dengan kolaborasi. Karena itu, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat akan terus menjalin kolaborasi untuk memperkuat konektivitas, pariwisata, dan perekonomian kawasan,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Wings Air Novianti Harahap menyampaikan bahwa Wings Air terus memperkuat komitmennya dalam mendukung konektivitas antarwilayah melalui pengembangan jaringan penerbangan domestik, termasuk di Jawa Timur yang dinilai memiliki potensi besar sebagai simpul pergerakan masyarakat dan ekonomi.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan Wings Air saat ini memiliki 72 armada pesawat dengan total 194 slot penerbangan. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 pesawat aktif digunakan dalam operasional harian untuk melayani berbagai rute di Indonesia.
“Saat ini aircraft kita ada 72, total slot yang ada di penerbangan saat ini ada 194. Dari jumlah tersebut, aircraft yang kita pakai kurang lebih ada 50. Artinya, sebenarnya masih ada slot untuk menambah rute yang bisa kita garap bersama-sama, khususnya di wilayah Jawa Timur,” ujar Novianti.
Menurutnya, ketersediaan armada dan slot tersebut membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk menambah rute-rute baru. Penambahan konektivitas ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas masyarakat, mendukung sektor pariwisata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (ST02)





