SURABAYATODAY.ID, YOGYAKARTA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono melakukan penandatanganan kerjasama (PKS) Piloting Program E-learning Integritas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Senin (8/12).
Acara ini digelar bersamaan dengan Launching dan Workshop Pemanfaatan E-learning Petty Corruption serta Piloting Program E-learning Integritas bagi ASN Nasional yang ditandai dengan validasi biometrik ibu jari Ketua KPK RI Setyo Budiyanto.
Adhy menyebut Jatim siap menjadi pilot project untuk Program E-learning Integritas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
“Intinya Jawa Timur siap untuk menjadi pilot project dari program learning Integritas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia,” katanya.
Sekdaprov Adhy mengatakan PKS ini sekaligus menjadi komitmen bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki integritas yang tinggi yang dimulai dari setiap ASN. Setiap ASN akan memiliki pemahaman terkait hal-hal kecil dan sederhana yang selama ini menjadi kebiasaan adalah bagian dari korupsi yang harus dihindari.
“Nanti ASN kita akan diberikan pemahaman, apa saja itu yang masuk kategori korupsi, jangan – jangan hal sepele yang kadang sering kita lakukan itu masuk kategori korupsi, nah itu biar semua paham dan bisa dihindari,” jelasnya.
Selain Provinsi Jawa Timur, ada 11 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang juga turut melakukan penandatanganan kerjasama tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan kesiapan teknis dan kelembagaan sebelum pelaksanaan program piloting.
“Program ini akan dilakukan pilot project di 12 kelembagaan dan pemerintah daerah yang nantinya akan diduplikasi oleh seluruh ASN di Jawa Timur,” ucapnya.
Lebih lanjut Adhy Karyono menyampaikan bahwa implementasi program ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan petunjuk teknis pelaksanaan. Pelaksanaannya akan dimulai serentak dengan seluruh kementerian lembaga dan Pemerintah Daerah yang menjadi pilot project program ini.
“Nanti semuanya akan disiapkan apakah nanti melibatkan BPSDM atau seperti apa, kita sesuai prosedur dan juknis dari KPK,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPK RI Setyo Budiyanto menyampaikan Launching dan Workshop Pemanfaatan E-learning Petty Corruption serta Piloting Program E-learning Integritas bagi ASN Indonesia ini merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2025.
Setyo Budiyanto mengatakan PKS dengan 12 Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah ini harapannya dapat dipahami maksud dan tujuannya. Ia berharap secara bertahap semuanya bisa belajar melalui e learning tentang hal hal berkaitan dengan Petty corruption, konflik kepentingan dengan.
“Semuanya akan kita lakukan secara serentak sehingga proses yang dilakukan itu bisa menyasar semua pegawai di semua golongan,” kata Setyo Budiyanto. (ST02)





