SURABAYATODAY.ID,SURABAYA — Komite Sepak Bola Mini Soccer Indonesia (KSMI) Provinsi Jawa Timur resmi diluncurkan dan siap menjalankan program pengembangan olahraga mini soccer secara profesional. Deklarasi yang berlangsung di Surabaya tersebut menjadi momentum lahirnya wadah pembinaan atlet, pelatih, wasit, dan klub mini soccer yang lebih terstruktur di wilayah Jawa Timur.
Ketua KSMI Jawa Timur, Jhoni Poernomo, menyampaikan bahwa kehadiran organisasi ini merupakan jawaban atas tingginya minat masyarakat terhadap mini soccer di berbagai daerah.
“Mini soccer harus memiliki arah pembinaan yang jelas. KSMI hadir bukan hanya untuk wadah kompetisi, tetapi juga memastikan kualitas atlet, pelatih, dan penyelenggaraan turnamen berjalan profesional dan standar nasional,” ujar Jhoni.
Menurutnya, Jawa Timur berpotensi besar menjadi pusat pengembangan mini soccer di Indonesia karena memiliki fasilitas lapangan terbanyak dan komunitas yang aktif.
Ia pun menyebut visi KSMI Provinsi Jawa Timur yakni menjadikan mini soccer sebagai olahraga prestasi yang profesional, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sedangkan misinya adalah mengembangkan pembinaan atlet secara berjenjang mulai usia dini hingga tingkat profesional.
Berikutnya, mendirikan sekolah pelatih, penyegaran wasit, serta sertifikasi teknis dan manajemen kompetisi, mengadakan liga resmi mini soccer tingkat kota/kabupaten hingga provinsi secara terjadwal, serta membangun kerja sama dengan pemerintah daerah, sekolah, akademi sepak bola, dan pihak swasta.
Selain itu juga mendorong terbentuknya klub mini soccer profesional yang siap mengikuti kompetisi tingkat nasional dan mendorong sport tourism melalui turnamen berskala nasional dan internasional.
Sementara itu Kepala Bidang Kompetisi KSMI Jawa Timur, Wahyu, menegaskan bahwa penyelenggaraan liga dan turnamen akan menjadi fokus prioritas program awal. “Kompetisi yang terjadwal dan terstruktur adalah fondasi dari pembinaan. Kami tidak hanya ingin mengadakan pertandingan, tetapi menciptakan ekosistem kompetitif yang sehat, transparan, dan berstandar nasional,” tegas Wahyu.
Ia menambahkan bahwa kalender kompetisi resmi KSMI Jawa Timur akan mulai berjalan pada 2026, mencakup kategori akademi, umum, hingga turnamen profesional berbasis klub.
“Dengan sistem yang jelas, atlet tidak hanya bermain untuk hiburan, tetapi juga memiliki jalur karier yang nyata di mini soccer,” tambahnya.
Di sisi lain dukungan pun datang dari berbagai penggiat olahraga, pelatih lokal, pemilik lapangan mini soccer, hingga komunitas pecinta sepak bola di Jawa Timur. Mereka berharap KSMI dapat menjadi wadah pemersatu sekaligus motor pengembangan olahraga tersebut.
Dalam enam bulan ke depan, KSMI Jawa Timur menargetkan pembentukan kepengurusan tingkat kota/kabupaten serta peluncuran program lisensi pelatih dan wasit mini soccer.
Deklarasi ini menjadi langkah awal menuju ekosistem mini soccer yang lebih profesional, berkualitas, dan berkelanjutan di Jawa Timur. (ST11)






