SURABAYATODAY.ID, JAKARTA — Dalam momentum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, PT Asuransi Jiwa Sequis Life mendorong masyarakat Indonesia untuk semakin sadar akan pentingnya perlindungan finansial melalui asuransi. Salah satunya dengan memahami cara sederhana sebelum memutuskan membeli produk asuransi.
VP Head of Sequis Training Academy of Excellence Sequis Life, Ferry Chandra Gunawan, mengingatkan bahwa biaya kesehatan merupakan salah satu komponen besar dalam pengeluaran rumah tangga yang perlu diperhitungkan sejak dini.
“Kesehatan adalah aset yang sangat berharga untuk bertahan hidup dan membangun masa depan. Tanpa perlindungan asuransi, risiko finansial akibat sakit bisa berdampak besar terhadap kondisi ekonomi keluarga,” ujar Ferry.
Menurut Ferry, gaya hidup sehat memang penting untuk menjaga kondisi tubuh, seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidur cukup, dan menjaga imun. Namun, faktor eksternal seperti polusi, stres, hingga rendahnya kesadaran melakukan medical check-up tetap membuat risiko penyakit tak bisa dihindari.
Karena itu, memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa menjadi langkah bijak untuk melindungi diri dan keluarga dari beban keuangan yang tiba-tiba.
“Idealnya, asuransi dibeli saat usia masih muda, produktif, dan dalam kondisi sehat. Premi akan jauh lebih ringan dibandingkan membeli polis di usia di atas 40 tahun atau ketika sudah memiliki riwayat penyakit,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung BIK 2025, Ferry membagikan empat tips sederhana sebelum membeli asuransi:
1. Pahami Kebutuhan Asuransi Anda
Setiap orang memiliki kebutuhan perlindungan yang berbeda. Misalnya, jika keluarga memiliki riwayat penyakit kritis seperti jantung atau diabetes, sebaiknya memilih asuransi kesehatan yang komprehensif.
Sedangkan bagi kepala keluarga yang menjadi penopang ekonomi, asuransi jiwa dengan nilai uang pertanggungan tinggi menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan keuangan keluarga.
2. Dengar dan Tanyakan Secara Detail kepada Agen Asuransi
Setelah memahami kebutuhan, calon nasabah perlu berdiskusi dengan agen asuransi untuk memilih produk yang sesuai kemampuan finansial.
Pastikan agen menjelaskan dengan transparan mengenai manfaat polis, nilai uang pertanggungan, biaya-biaya, hingga risiko apabila premi tidak dibayar. Calon nasabah juga disarankan jujur menginformasikan riwayat kesehatan agar tidak ada kendala saat klaim.
3. Cek Profil dan Reputasi Perusahaan Asuransi
Karena sifatnya jangka panjang, penting memastikan perusahaan asuransi memiliki kondisi finansial yang sehat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bahwa perusahaan asuransi yang sehat wajib memiliki Risk Based Capital (RBC) minimal 120%.
Sebagai perbandingan, Sequis Life mencatat RBC sebesar 644% per 31 Agustus 2025.
Hingga Agustus 2025, Sequis Life juga telah membayar klaim dan manfaat kepada nasabah senilai Rp978 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab perlindungan nasabah.
“Calon nasabah juga dapat melihat reputasi perusahaan dari kemudahan akses informasi klaim, layanan pelanggan, dan testimoni nasabah,” jelas Ferry.
Masyarakat yang ingin mengetahui produk atau informasi polis Sequis Life dapat menghubungi Sequis Care di 1500 775 atau melalui email care@sequislife.com.
4. Pelajari dan Pahami Isi Polis Sebelum Tanda Tangan
Ferry menegaskan pentingnya membaca dan memahami isi polis sebelum menandatangani Surat Permintaan Asuransi (SPA).
Setelah polis diterima, nasabah memiliki waktu 14 hari untuk mempelajari dokumen dan memastikan seluruh data sesuai dengan SPA, termasuk identitas pemegang polis, tertanggung, dan ahli waris.
Hal-hal penting dalam polis yang perlu diperhatikan antara lain manfaat perlindungan, pengecualian penyakit, tata cara klaim, periode perlindungan, dan ketentuan jika polis berakhir.
“Asuransi memiliki beragam ketentuan dan setiap polis berbeda. Karena itu, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Banyaklah bertanya agar memahami secara menyeluruh dan bisa memaksimalkan manfaat produk,” tutup Ferry. (ST12)





