SURABAYATODAY SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya inovasi dalam kepemimpinan. Hal itu disampaikan saat membuka Leadership Update Forum #3 bertema “From Local Potential to National Progress: Strategies for Economic Empowerment” yang digelar di BPSDM Jawa Timur, Selasa (30/9).
Forum ini menghadirkan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni, Kepala BPSDM Jawa Timur Ramliyanto, serta dua narasumber internasional dari Monash University Australia, yakni Professor Edward Buckingham dan Professor John Bevacqua.
“Ini forum yang sangat penting karena yang hadir adalah seluruh Kepala Perangkat Daerah Pemprov dan seluruh Kepala Bapeda dan Badan Pendapatan Daerah yang ada di kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur,” katanya.
“Kita juga menghadirkan akademisi top dari kampus top dunia Monash University Australia untuk hadir dan memberikan pembekalan leadership. Ini menjadi penting karena kita tahu roda organisasi ini dijalankan oleh pemimpin-pemimpin perangkat daerah. Menurut saya, ini sebuah inovasi dari BPSDM Jawa Timur yang harus kita apresiasi,” imbuhnya.
Selaras dengan tema yang mengangkat potensi ke progres internasional, Wagub Emil menyampaikan bahwa Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kedua perekonomian Pulau Jawa dengan kontribusi 25,36% terhadap total PDRB Pulau Jawa dan 14,44% terhadap PDB nasional.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tersebut didukung oleh meningkatnya investasi dan peran besar sektor UMKM yang menjadi back bone perekonomian daerah. Di mana, Jawa timur adalah rumah bagi 9,78 juta UMKM.
“Lalu, kalau kita bicara spesifik mengenai kontribusi sektor manufaktur Indonesia lebih dari 22% dari Jawa Timur. Untuk perdagangan, ada 38 provinsi, hampir sepertiga dari perdagangan Indonesia itu dari Jawa Timur. Termasuk kita ketahui 80% dari logistik ke wilayah Timur Indonesia. Itu sudah cukup untuk mengubah potensi lokal menjadi kemajuan bangsa atau kemajuan nasional,” terangnya.
Wagub Emil menjelaskan, Jawa Timur adalah provinsi yang 30% lebih sumbangan ekonominya berasal dari manufaktur. Tak hanya itu, jika berbicara mengenai komunitas pertanian, Jawa Timur menjadi provinsi unggul baik dalam komoditas padi maupun tebu.
“Nah, makanya memang bagaimana kemudian seluruh potensial ini bisa kita optimalkan, meskipun di saat yang sama kita dihadapkan pada tekanan jumlah penduduk yang luar biasa. Inilah sebabnya memang kita harus betul-betul bisa meningkatkan produktivitas dari seluruh elemen yang ada di Jawa Timur,” tuturnya.
Di akhir, kepada para pimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota, Wagub Emil berpesan untuk terus mengasah kemampuan dalam menghadapi tantangan. Selain itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki rasa pengabdian dan keikhlasan untuk melayani masyarakat tanpa pamrih. (ST02)