SURABAYATODAY.KD, SURABAYA -Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Rumah Bank Sampah dan Rumah Cacing Puspa Mandiri di Jalan Tembok Lor I No.23, RW 3 Kecamatan Bubutan, Senin (29/9/2025) sore. Dalam peresmian kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi warga Jalan Tembok Lor I yang telah membuat pengolahan sampah rumah tangga secara mandiri di perkampungan.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, Rumah Bank Sampah dan Rumah Cacing Puspa Mandiri ini, akan dijadikan percontohan Kampung Pancasila ke depannya. Tidak hanya dijadikan percontohan, Wali Kota Eri menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga akan memberikan pendampingan kepada warga Jalan Tembok Lor I.
“Di RW 3 ini sangat luar biasa, dan Pak RW yang juga sebagai kader lingkungan sudah mengajak masyarakat untuk memilah sampah. Dari pilah sampah tadi, dimasukkan ke dalam bank sampah, dan ini akan terus berlanjut,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menyampaikan, pemilahan sampah mandiri di Jalan Tembok Lor I RW 3 ini, akan didampingi oleh Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Kampung Pancasila masing-masing kelurahan serta Komunitas Nol Sampah. Selain itu, Cak Eri juga menyebutkan, pemkot juga akan memfasilitasi satu Komposter Sampah di setiap RW pada tahun 2026.
“Kampung ini menjadi kampung percontohan pengolahan sampah. Jika kampung-kampung lainnya ingin tahu cara memilah sampah, ada bank sampah dan salah satunya ada di sini,” ujar Cak Eri.
Cak Eri menjelaskan, hasil dari bank sampah ini nantinya bisa dijual oleh warga di bank sampah kota yang ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya. “Jadi saya mengatakan, bahwa dari dulu sampah itu tidak semuanya harus dihancurkan, tapi bisa juga dipilah dan itu bisa untuk menghasilkan uang. Dan apa kalau keuntungan memilah, maka setelah dipilah yang tidak bisa diproses diproses nanti menjadi kompos, maka jumlah yang akan dibawa ke TPA Benowo juga jumlahnya semakin berkurang,” jelasnya.
Cak Eri berharap, semakin banyak kampung yang melakukan pemilahan sampah secara mandiri, secara otomatis akan menciptakan lingkungan yang sehat. Selain itu, juga akan mengurangi beban tumpukan sampah yang dibuang ke TPA Benowo ke depannya.
“Itulah yang terpenting sebenarnya. Karena itu, saya matur nuwun Pak RW, matur nuwun seluruh warga yang ada di RW 3 dan seluruh kader. Ayo terus terus bergerak,” harapnya.
Di samping itu, Ketua RW 3 Jalan Tembok Lor I, Kecamatan Bubutan, Mashoet mengatakan, Rumah Bank Sampah dan Rumah Cacing Puspa Mandiri ini memanfaatkan aset milik Pemkot Surabaya. Bangunan bekas sekolah itu, sebelumnya sempat kosong dan tidak terawat. Melihat kondisi itu, Mashoet bersama warga mengusulkan kepada pemkot agar tempat ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah dan budidaya cacing puspa.
Mashoet menjelaskan, Rumah Bank Sampah dan Rumah Cacing Puspa Mandiri merupakan hasil dari swadaya masyarakat. Awalnya, warga membeli sebanyak 5 kilogram cacing puspa. Setelah itu dikembangbiakkan hingga kini menjadi 7 kilogram cacing puspa.
“Tadinya hanya ada lima kotak (wadah kembang biak cacing puspa), kini menjadi 10 kotak. Nah, insyaallah nanti akan saya buatkan rak susun supaya lebih banyak lagi,” jelas Mashoet.
Setelah dikembangbiakkan, cacing-cacing tersebut akan dijual kembali oleh warga. Tidak hanya dijual, cacing-cacing ini juga dimanfaatkan oleh warga sebagai obat-obatan tradisional dan untuk pengolahan sampah organik rumah tangga. “Biasanya, dijual lagi kepada orang-orang yang hobi memancing, selain itu warga juga memanfaatkannya sebagai obat,” ujarnya.
Mashoet berharap, adanya Rumah Bank Sampah dan Rumah Cacing Puspa Mandiri ini bisa terus dikembangkan dan bisa memberikan manfaat bagi warga yang kurang mampu di RW 3. “Jadi seperti Padat Karya, bagaimana warga yang kurang mampu yang usianya masih produktif bisa diberdayakan. Tujuannya, agar warga yang tadinya miskin menjadi pra miskin, dan dari pra miskin menjadi pra sejahtera ke depannya,” pungkasnya. (ST01)