SURABAYATODAY.ID, SURABAYA –Suasana khidmat dan penuh tradisi mewarnai perairan Samudra Hindia saat para prajurit tangguh KRI Brawijaya-320 melaksanakan prosesi sakral Mandi Katulistiwa di geladak heli KRI Brawijaya-320. Tradisi ini dipimpin langsung oleh Komandan KRI Brawijaya-320, Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh. Rabu (3/9).
Pada etape 6 Operasi Penyeberangan Sasvata Jaladhipa-25, sebanyak 165 prajurit beserta tenaga asing (TA) turut menjalani prosesi tersebut. Mereka secara simbolis diterima dan disahkan oleh Dewa Neptunus dan Dewi Amfrite sebagai pelaut sejati.
Mandi Katulistiwa bukanlah sekadar ritual biasa, melainkan tradisi sakral TNI AL yang sarat makna. Prosesi ini juga melibatkan prajurit KRI yang berperan sebagai tokoh mitologi laut, seperti Dewa Neptunus dan Dewi Amfrite, sehingga menambah kekhidmatan jalannya upacara.
Ritual Mandi Katulistiwa menjadi simbol kehormatan sekaligus kebanggaan bagi prajurit Jalasena. Tradisi maritim yang diwariskan secara turun-temurun ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga nilai-nilai kebaharian yang kuat, agar terus dikenang dan dilestarikan oleh generasi pelaut di seluruh dunia. (ST03)




