SURABAYATODAY.ID, SURABAYA — Dalam rangka mewujudkan visi Surabaya sebagai kota peradaban yang berlandaskan nilai keagamaan, wali kota Surabaya menerima audiensi dari sejumlah pimpinan lembaga dan instansi terkait, Kamis,04/25. Audiensi ini menjadi bagian dari persiapan launching Surabaya Kota Wakaf yang akan segera digelar.
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Surabaya Ahmad Muhibbin, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya Muhammad Muslim, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surabaya I Budi Hartanto, serta Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) beserta jajaran.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya bersama untuk menghadirkan manfaat nyata bagi warga Kota Pahlawan.
“Wakaf bukan hanya sebatas ibadah, namun juga memiliki potensi ekonomi dan sosial yang besar. Melalui program Surabaya Kota Wakaf, kami ingin memastikan pengelolaan wakaf dilakukan secara transparan, berdaya guna, dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga Surabaya,” ujar Eri Cahyadi.
Kepala Kemenag Surabaya, Muhammad Muslim, menegaskan peran penting edukasi dan sinergi seluruh elemen dalam menyukseskan program tersebut.
>”Kemenag berkomitmen untuk memperkuat literasi wakaf di kalangan masyarakat. Kami ingin generasi muda dan para nazhir memahami bahwa wakaf dapat menjadi instrumen pemberdayaan umat, bukan sekadar ritual keagamaan,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Kepala BPN Surabaya, I Budi Hartanto, yang menyoroti aspek kepastian hukum dan legalitas aset wakaf. “BPN siap membantu percepatan sertifikasi tanah wakaf, agar tidak ada lagi aset wakaf yang terlantar atau bermasalah. Legalitas yang kuat akan menjadi fondasi bagi pengelolaan wakaf yang produktif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BWI Surabaya, Ahmad Muhibbin, menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak agar gerakan wakaf bisa menjadi kekuatan sosial baru.
“Kami melihat program Surabaya Kota Wakaf ini sebagai momentum strategis untuk menghidupkan semangat gotong royong. Dengan dukungan Pemkot, Kemenag, BPN, dan masyarakat, insyaAllah wakaf di Surabaya akan menjadi motor penggerak kesejahteraan umat,” ujarnya.
Audiensi ini menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat tahapan persiapan launching, mulai dari pemetaan aset wakaf, pemberdayaan nazhir, hingga penyusunan agenda besar yang akan menjadi tonggak awal Surabaya sebagai Kota Wakaf pertama di Indonesia yang berbasis kolaborasi pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat.
Dengan adanya program Surabaya Kota Wakaf, diharapkan lahir inovasi-inovasi wakaf produktif yang mampu mendukung pembangunan kota sekaligus memperkuat peran Surabaya sebagai pusat peradaban modern yang religius dan inklusif.(ST11)