SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial Rp 6,748 miliar untuk penerima manfaat serta para buruh pabrik rokok dan masyarakat Bojonegoro, Kamis (17/7).
Dilaksanakan di PT Kareb Alam Sejahtera Mitra Produksi Sigaret Dander (MPS Dander), Desa Ngumpakdalem, kedatangan Gubernur Khofifah disambut antusias oleh para buruh pabrik rokok. Khofifah pun menyapa ribuan buruh pejuang keluarga ini sekaligus turut menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) buruh pabrik rokok lintas wilayah senilai Rp 804 juta.
Bantuan Langsung Tunai BLT yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tersebut disalurkan khusus bagi 607 buruh rokok yang ada di Bojonegoro.
“Semoga penyaluran BLT hari ini bisa meringankan beban ekonomi buruh pabrik rokok dan bisa memenuhi kebutuhan dasar Bapak Ibu Panjenengan semua,” kata Gubernur Khofifah.
“Harapannya BLT ini juga bisa menghadirkan harapan dan bantuan ekonomi yang lebih baik. Selain itu meningkatkan motivasi kerja buruh rokok dan meningkatkan kesejahteraan terutama di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini,” imbuhnya.
Menurutnya, penyaluran BLT bisa menjadi stimulus bagi buruh pabrik rokok agar lebih termotivasi untuk tetap bekerja keras dan menjaga produktifitas. “Bagi pekerja sektor tembakau tentu kami optimis BLT bisa menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik khususnya daerah penghasil tembakau,” sambungnya.
Selain menyalurkan BLT DBHCHT bagi buruh rokok lintas wilayah, juga disalurkan bansos PKH Plus yang menyasar 1.724 lansia tak mampu di Bojonegoro dengan nilai total Rp 3,488 miliar.
Berikutnya juga diserahkan bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Rp 439 juta untuk 122 orang, dan bansos Kewirausahaan Inklusif Produktif Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial Jawa Timur Sejahtera (KIP PPKS Jawara) Rp 84 juta.
Dan dilanjutkan penyerahan bansos KIP eks PPKS Jawara Rp 30 juta, alat bantu mobilitas lansia dan penyandang disabilitas sebanyak 25 unit senilai Rp 138 juta, BOP dan tali asih bagi Pilar-Pilar sosial yang meliputu SDM PKH Plus, Pendamping Disabilitas, TKSK, Tagana senilai Rp 733 juta.
Sedangkan total bantuan dari Dinas PMD Jatim dialokasikan untuk BUMDESA Rp 400 juta, Desa Berdaya Rp 300 juta, dan Jatim Puspa Rp 371 juta. (ST11)





