SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim Tbk memiliki struktur pengurus baru. Yakni Direktur Utama Winardi Legowo, Wakil Direktur Utama Arief Wicaksono, Direktur Bisnis Mikro, Ritel & Usaha Syariah Tonny Prasetyo, Direktur Kepatuhan Umi Rodiyah.
Kemudian Direktur Keuangan, Treasury & Global Service Wahyukusumo Wisnubroto, Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Arif Suhirman, Direktur IT Digital & Operasional Wiweko Probojakti dan Direktur Manajemen Resiko Wioga Adhiarma Aji.
Berikutnya Dewan Pengawas Syariah meliputi, Ketua KH Afifuddin Muhajir dan dua anggota lainnya, yakni Prof Muhammad Nasih serta Ir Tahmid Mashudi.
Sedangkan Dewan Komisaris meliputi, Komisaris Utama Independen Adi Sulistyowati, Komisaris Adhy Karyono, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud, Komisaris Independen Dadang Setiabudi, Komisaris Independen Asri Agung Putra dan Nurul Ghufron Komisaris Independen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengatakan saat ini Jawa Timur menegaskan posisinya sebagai Center of Gravity Ekonomi Indonesia. Dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional dan pertumbuhan yang konsisten, Provinsi Jatim menjadi episentrum aktivitas ekonomi kawasan timur Indonesia.
Tercatat kurun waktu 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap positif dan stabil di tengah tantangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 5,03% (y on y). Lebih tinggi dari beberapa provinsi besar lainnya dan tetap menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional.
Capaian ini, lanjut Khofifah, juga didorong akselerasi investasi yang menunjukkan tren positif. Tahun 2024, realisasinya tercatat sebesar Rp 147,3 triliun. Meningkat 1,5 persen dari tahun 2023.
Lebih lanjut, Bank Jatim juga mengambil langkah konkret melalui program GASPOL UMKM – Gerakan Solusi Permodalan yang menjadi motor penggerak inklusi keuangan di sektor riil.
Dari sisi internal, kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2024 menunjukkan bahwa laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 1,281 triliun. Angka ini, dipandang sebagai hasil yang solid karena tertinggi diantara seluruh bank pembangunan daerah di Indonesia mengingat Bank Jatim mampu mencetak laba di atas Rp 1 triliun dengan fundamental yang sehat.
“Menunjukkan kinerja operasional Bank Jatim tetap terjaga secara berkelanjutan sekaligus momentum melakukan evaluasi strategis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pertumbuhan ke depan,” jelasnya.
Tercatat, total aset Bank Jatim tahun 2024 meningkat 13,76 persen menjadi Rp 118,142 Triliun. Hal itu menandakan ekspansi usaha masih berjalan dengan baik dan bank tetap dipercaya oleh nasabah dan investor. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp 90,016 triliun, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Kredit Yang Disalurkan (KYD) juga meningkat signifikan menjadi Rp 75,353 triliun menunjukkan keberpihakan Bank Jatim terhadap sektor riil dan produktif
“Ini membuktikan bahwa Bank Jatim tetap tangguh, kompetitif, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” tegasnya. (ST11)





