SURABAYATODAY.ID. BATU — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk premanisme yang mengganggu kelancaran dunia usaha dan industri di wilayah Jawa Timur. Penegasan ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di retreat kepala daerah di Batu.
Pemprov Jatim memandang bahwa tindakan premanisme terhadap pelaku industri dapat merusak iklim investasi, mengganggu stabilitas ekonomi, serta menurunkan kepercayaan dunia usaha terhadap keamanan berusaha di Jawa Timur. Untuk itu, langkah-langkah strategis tengah diambil melalui kerja sama lintas sektor bersama Kepolisian Daerah Jawa Timur, TNI, serta instansi terkait.
“Kami ingin memastikan bahwa Jawa Timur menjadi daerah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh pelaku usaha. Tidak ada tempat bagi aksi-aksi premanisme yang merugikan produktivitas dan keberlangsungan industri,” tegas Gubernur Khofifah.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemprov Jatim akan membentuk Satuan Tugas Khusus Penanganan Premanisme di sektor industri, yang bertugas menerima laporan, melakukan investigasi cepat, dan mengambil tindakan hukum tegas terhadap pelaku kejahatan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menyambut positif inisiatif Pemprov. Ia menyatakan bahwa jaminan keamanan sangat penting untuk menjaga pertumbuhan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan dunia usaha ini dapat menciptakan lingkungan bisnis yang semakin sehat dan kompetitif,” ujar Adik.
Pemprov Jatim juga mengajak masyarakat luas untuk turut berperan aktif dengan melaporkan setiap indikasi tindakan premanisme melalui kanal-kanal pengaduan resmi yang disiapkan.
Dengan langkah ini, Jawa Timur berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan memastikan dunia industri terus bergerak maju dalam suasana yang aman dan produktif.(ST11)





