SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri grand opening Me’nate Steak & Seafood di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Sabtu (19/4). Ia menyebut hadirnya rumah makan Me’nate Steak & Seafood Surabaya ini memperkaya destinasi kuliner di Surabaya.
Bahkan, ia juga berharap resto ini akan menjadi bagian dari identitas baru kuliner. “Alhamdulillah hari ini ada referensi baru kuliner halal bagi masyarakat. Bahwa di Me’nate Steak & Seafood ini disediakan steak and seafood berkualitas premium,” kata Khofifah.
Secara khusus ia meminta manajemen untuk menambahkan label halal food pada leaflet yang ada di restoran ini mengingat restoran ini pada dasarnya hanya menyediakan halal food. Baginya label halal food mampu menjadikan konsumen merasa lebih aman menikmati kuliner.
“Label halal food bukan hanya ditujukan komunitas muslim tapi seluruh konsumen, semua terasa mereka lebih kuat, lebih aman untuk bisa menikmati,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan saat ini wisatawan memilih destinasi bukan hanya karena tempat wisatanya, tetapi karena kulinernya yang khas dan menggoda selera. Artinya kuliner bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan telah menjadi alasan utama seseorang datang dan kembali ke suatu kota.
“Trend wisata saat ini lebih mengarah ke wisata gastronomi, yakni jenis wisata yang berfokus pada pengalaman kuliner khas suatu daerah” katanya.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa trend wisata gastronomi berfokus pada pengalaman kuliner khas suatu daerah sekaligus mengenal sejarah, budaya, dan cara pembuatannya. Aktivitas ini melibatkan mencicipi makanan tradisional, mengunjungi pasar lokal, mengikuti kelas memasak, atau tur kuliner.
“Karena sesungguhnya, setiap daerah memiliki cerita yang unik yang tercermin dalam cita rasa khas kulinernya,” ucapnya.
Wisata gastronomi yang melekat dengan Jawa Timur di antaranya Surabaya-Rawon & Rujak Cingur Tour, kemudian untuk daerah Malang terkenal dengan kuliner khasnya yaitu Bakso dan Apel.
Selain itu jika bicara kuliner daerah Madura maka tentu kuliner yang digandrungi masyarakat adalah Sate Madura & Bebek Sinjay. Sedangkan Lamongan, wisatawan pasti tak mau ketinggalan untuk mencicipi Soto Lamongan & Pecel Lele.
“Kuliner-kuliner tersebut sudah menjadi identitas bagi Jawa Timur, setiap menyebut nama kuliner tersebut maka langsung nama kotanya ikut disebut,” ujarnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan bukti bahwa kuliner bukan hanya tentang rasa, tetapi tentang rasa memiliki. Lebih dari itu, kuliner mampu menjadi pintu masuk pertama bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat karakter suatu daerah.
“Sudah saatnya kita menempatkan kuliner sejajar dengan elemen budaya lainnya, kita perlu menjaganya, mengenalkannya, dan menjadikannya kebanggaan yang bisa dibawa ke panggung nasional bahkan internasional,” tegasnya. (ST02)





