SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatu hadir dalamhalal bihalal keluarga besar Yayasan Taman Pendidikan Khadijah Tahun 1446 H. Acara dilaksanakan di aAula Yayasan Khadijah, Jalan Ahmad Yani Nomor 2-4 Surabaya, Rabu (9/4).
Khofifah menyebut bahwa lembaga pendidikan dan sosial di lingkungan Yayasan Khadijah adalah milik Nahdatul Ulama tidak sekedar terafiliasi dengan NU. “Sekolah ini bukan terafiliasi tapi ini milik Nahdatul Ulama. Jadi SK pengurus itu oleh PBNU, sejak berdiri tahun 1953 begitu,” ujar Khofifah.
“Tentu harapan kita adalah bangunan karakter akan mendapatkan penguatan di setiap lini. Karena di sini tidak hanya lembaga pendidikan, tapi kita punya enam panti asuhan. Ini akan menjadi bagian dari penguatan bagaimana sesungguhnya membangun kesalehan sosial,” lanjutnya.
Khofifah menyebut, sekolah ini juga bukan hanya mengutamakan academic achievement tapi juga proses transfer of attitude yang mana pendidikan karakter sangat kuat dibangun.
“Kita juga menambah penguatan pesantren putra. Pesantren putri on progress. Kita sedang melakukan pengembangan kemungkinan boarding school. Itu juga seperti pesantren yang ada di Rungkut, kita punya lahan 14,5 hektare di sana. Yang sudah selesai pembangunan baru PAUD, TK, SD. Tahun ini SMP nya sudah berjalan di tahun pertama,” jelasnya.
“Jadi Khadijah kita sudah punya 5 unit lembaga pendidikan dan 6 unit panti asuhan,” sambungnya.
Khofifah juga menyebut, berkat proses pendidikan yang baik serta seimbang antara duniawi maupun ukhrowi di SMA Khadijah, terdapat 33 murid tahun ini yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.
Diakhir, Gubernur Khofifah juga berkesempatan membagikan puluhan buku “Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia” kepada para murid di lingkungan sekolah SMP-SMA Khadijah Surabaya. Buku ini karya KH Abdul Hakim Mahfudz. (ST11)





