SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubenur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berbuka bersama anak yatim dan kaum dhuafa di Hotel Khas Surabaya, Kamis (27/3). Diinisiasi oleh Barisan Gus dan Santri (Baguss), acara ini berjalan hangat dan diramaikan oleh setidaknya 40 anak yatim dan dhuafa.
Dalam sambutannya, Wagub yang akrab disapa Emil itu mengatakan bahwa bukber ini merupakan wujud dari sambung persaudaraan di antara sesama. Terlebih dengan saudara-saudara sekitar yang kurang beruntung.
“Ini adalah bagian dari penguatan ukhuwah Islamiyyah dan juga tentunya sebagai wujud dari membangun suatu sistem keadilan sosial di antara kita. Karena itu, kami berharap bahwa setelah acara ini, persaudaraan di antara kita akan semakin terjalin erat,” katanya.
Dirinya juga berharap bahwa Baguss sebagai pemrakarsa acara dapat senantiasa menjadi mitra strategis bagi pemerintah provinsi Jawa Timur. Sehingga upaya dalam memajukan umat dan bangsa dapat senantiasa terwujud.
“Negara sebesar Indonesia, dan juga negara manapun di dunia, didorong dengan kerjasama antara pemerintah dan civil society. Ini dapat diartikan sebagai ormas ataupun lembaga,” ujarnya.
“Tapi Baguss bukan itu. Baguss adalah sebuah gerakan persaudaraan yang muncul dari kesamaan niat untuk mencari berkah di hadapan Allah. Karena itu, kami berharap bahwa apa yang Baguss hari ini akan konsisten untuk meningkatkan laju perkembangan kita dengan tantangan yang luar biasa dihadapi hari ini,” terang dia.
Lebih jauh, Wagub Emil mengatakan sumber formil seperti pemerintah akan mendukung penyelesaian permasalahan sosial yang muncul. Meski begitu, dibutuhkan sinergitas dari lapisan masyarakat untuk memaksimalkan upaya yang dilakukan.
“Apakah itu dari korban PHK atau permasalahan sosial lainnya, pemerintah senantiasa akan hadir. Tapi ingat, sumber anggaran pemerintah dari pajak yang berasal dari masyarakat. Apabila perekonomian masyarakat terkendala, maka sumber tersebut tentunya menjadi turut terkendala. Karena itu, kegotongroyongan yang luar biasa lah yang bisa menyelesaikan masalah di tengah masyarakat. Bukan untuk lepas tanggungjawab, tapi untuk pemaksimalan,” ucapnya. (ST02)





