SURABAYATODAY.ID, SURABAYA- Tabligh akbar bersama Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) memeriahkan puncak acara bertajuk “QRIS Bank Jatim Ramadan Vaganza 2025” yang berlangsung di halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (23/3) malam. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata dukungan media dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya. “Ini adalah salah satu ikhtiar dan yang luar biasa pergerakan dari Suara Surabaya membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menggerakkan UMKM Kota Surabaya. Matur nuwun (terima kasih) juga disupport Bank Jatim, Bank Indonesia, dan semua perwakilan yang telah mendukung,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Surabaya. Bagi dia, tanpa dukungan media, akselerasi ekonomi tidak bisa berkembang secara optimal. “Tanpa ada pergerakan, tanpa ada dukungan dari media, maka pergerakan ekonomi ini juga tidak bisa berkembang dengan pesat,” jelas Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya.
Sementara dalam tausiyahnya, Gus Kautsar menyampaikan keistimewaan bulan Ramadan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. “Nabi Muhammad menyebutkan bahwa bulan Ramadan memiliki banyak nama. Di antaranya adalah Syahrul Puasa dan Syahrus Shabr (Bulan Kesabaran),” ujarnya.
Karena itu, Gus Kautsar mengajak seluruh umat Islam untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebaik-baiknya sebagai momen untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. “Ramadan itu disebut Ramadan karena punya kemampuan untuk membersihkan kesalahan-kesalahan kita,” tuturnya.
Gus Kautsar juga mengingatkan bahwa bulan Ramadan merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk mendapatkan ampunan Allah. Namun, ada orang-orang yang justru merugi karena tidak memanfaatkan kesempatan ini.
“Sangat sial, kata Rasulullah SAW, ada bulan Ramadan, bulan Ramadan selesai, kemudian kita masih punya dosa. Hamba yang sial adalah hamba yang sempat ketemu dengan bulan Ramadan, kemudian tidak mendapat maghfiroh dari Allah SWT,” katanya.
Ia menegaskan bahwa mereka yang tidak mendapatkan ampunan dan rahmat Allah di bulan Ramadan adalah orang-orang yang sudah terlanjur jauh dari Allah serta berani menentang perintah-Nya. “Semoga itu bukan kita,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri tersebut.
Gus Kautsar menegaskan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemurahan Allah bagi umat Islam. “Semoga dengan segala macam kesalahan dan dosa kita, Allah memberikan kemurahan dan menghapus itu semua serta menggantikan dengan amal-amal yang baik,” harapnya.
Menutup tausiyahnya, Gus Kautsar menegaskan pentingnya menghargai bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh keberkahan. Baginya, menghargai bulan Ramadan itu sangat penting.
“Artinya, keberadaan bulan Ramadan jangan sampai seperti bulan-bulan biasa. Dari awal kita harus sadar bahwa ini bulan yang sangat istimewa, satu-satunya bulan yang disebut dengan namanya dalam Al-Qur’an,” tutupnya. (ST01)