SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya sedang menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan penertiban kawasan rawan gangguan ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum). Salah satunya melalui pembentukan kampung Tangguh, serta pendirian pos penjagaan di titik-titik yang dinilai rawan.
Hal ini disampaikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, M Fikser. Ia menjabarkannya usai pemaparan visi dan misi pejabat struktural dalam lelang jabatan di ruang sidang wali kota Surabaya, Rabu (12/3).
Fikser menegaskan bahwa pihaknya segera menjalankan instruksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait strategi pencegahan gangguan Trantibum. Salah satunya adalah membentuk kampung tangguh.
“Kita kan sudah punya data lokasinya di mana saja. Dengan dasar itu kami akan melakukan pembentukan kampung tangguh. Kami akan turun lewat kelurahan atau kecamatan untuk pembentukan kampung tangguh,” ujar Fikser.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Wali Kota Eri Cahyadi juga menginstruksikan pendirian pos penjagaan di lokasi-lokasi rawan gangguan Trantibum. Pos tersebut ditujukan untuk mencegah berbagai gangguan, seperti balap liar, aksi gangster, tawuran hingga perang sarung.
“Pak Wali Kota Eri tadi juga minta untuk ada beberapa pos yang harus kita buat atau kita dirikan. Segera saya koordinasikan dengan teman-teman Dinas Cipta Karya (DPRKPP) untuk menentukan pos-pos mana saja yang dibutuhkan,” katanya.
Untuk meningkatkan efektivitas pemantauan, pos penjagaan akan dilengkapi dengan sistem CCTV di lokasi-lokasi yang dinilai rawan. “Kita akan lengkapi dengan CCTV dan kita siapkan personel untuk penempatan di sana,” imbuhnya. (ST01)





