SURABAYATODAY.ID.SURABAYA – Anggota DPRD Jawa Timur, Hari Yulianto melaksanakan reses di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Selasa (25/2) malam. Pertemuan dihadiri tokoh masyarakat dan warga dari 4 kecamatan, yakni Jabon, Tanggulangin, Candi dan Porong.
Pada pertemuan itu, Hari Yulianto menerima beberapa keluhan. Di antaranya disampaikan Adi, warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin yang mengeluhkan desanya menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Adi menyebut banjir juga melanda desa sekitarnya, seperti di Banjar Asri, Banjar Panji, Kalidawir, dan Gempolsari. “Sudah ditangani pemerintah, tapi kok masih banjir. Kami hanya ingin tidak ada lagi banjir, Pak,” kata Adi.
Warga lainnya, Putri, menyampaikan pungutan biaya pendidikan untuk Outdoor Learning (ODL). “Ini sangat memberatkan wali murid. Apalagi ODL kadang ke Jogja, anak tetangga saya malah ke Bali,” katanya.
Terkait keluhan tersebut, Hari Yulianto menyatakan bakal semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi warga. Terkait banjir, ia mengungkapkan bakal mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait baik pemkab Sidoarjo maupun Pemprov Jatim.
Sedangkan tentang pendidikan, Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menyampaikan agar para wali siswa juga berani melaporkan bila ada pungli di pendidikan. “Aparat penegak hukum sudah membuat satgas anti pungli pendidikan. Warga harus berani melapor,” katanya.
Untuk ODL, Hari Yulianto menyampaikan, saat ini baik pihak pemkab maupun Pemprov Jatim menerbitkan edaran untuk penghentian sementara kegiatan di luar sekolah. Hal ini pasca sejumlah kejadian nahas dialami pelajar.
“Kami juga sedang memperjuangkan agar aktivitas pembelajaran di luar atau outdoor learning bisa dihentikan. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi ODL di luar kota,” terangnya.
Ia menilai ODL ke luar kota memberatkan. “Secara keuangan juga memberatkan wali siswa apalagi di tengah situasi perekonomian saat ini,” tandasnya. (ST11)





