SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar mengumumkan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan mulai digunakan pada kuartal kedua tahun 2025, sekitar April mendatang.
“Penggunaan utama DTSEN akan dimulai pada kuartal dua nanti. Saat ini, kita masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (19/2).
Muhaimin menjelaskan bahwa pemerintah tengah melakukan pemetaan setelah menyelesaikan pemadanan data dari berbagai sumber, termasuk DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan data kemiskinan ekstrem.
“Berdasarkan pengalaman terakhir dengan DTKS, DTSEN juga akan memiliki pemetaan yang lebih terstruktur,” tambahnya.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 menetapkan bahwa seluruh proses data sosial ekonomi akan dikelola melalui satu pintu, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), dengan pembaruan setiap tiga bulan.
“Setiap tiga bulan akan dilakukan pembaruan agar data tetap akurat dan mencerminkan kondisi terbaru di masyarakat,” jelas Muhaimin.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam penyelarasan data guna memastikan bantuan sosial dan perlindungan sosial dapat tersalurkan secara lebih efektif dan akurat.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa setelah DTSEN diterapkan, seluruh penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat harus menggunakan data tersebut.
“Inpres DTSEN ini melarang penggunaan data lain untuk memastikan keakuratan dan validitas penerima manfaat,” ujar Saifullah.
Dengan sistem data yang terintegrasi, diharapkan program bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran dan efektif dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. (ST11)





