SURABAYATODAY ID, SURABAYA – Dua hari terakhir, sejumlah wilayah di Kelurahan Gununganyar dan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gununganyar, dilanda banjir. Hal ini diakibatkan karena meluapnya sungai perbatasan antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo.
Menanggapi kondisi ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, terjun langsung memantau proses penanganan banjir. Bahkan, Wali Kota Eri bermalam di sekitar lokasi untuk memberikan instruksi langsung kepada jajarannya.
Camat Gununganyar, Ario Bagus Permadi menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat untuk mengatasi masalah tersebut. “Kami telah melakukan penanganan darurat dengan mendatangkan lebih dari 10 kendaraan milik DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) serta lebih dari 30 kendaraan tangki dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk menyedot genangan air,” katanya, Kamis (26/12).
Menurut dia, berdasarkan informasi warga banjir kali ini merupakan yang terparah dalam 30 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah saluran perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo yang dipenuhi eceng gondok, sehingga menghambat aliran air.
“Terjadinya genangan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh warga, lebih dari 30 tahun baru kali ini terjadi hal semacam ini,” ujar Ario.
Ia mengakui bahwa saluran perbatasan ini bukan di bawah kewenangan Pemkot Surabaya. Tetapi saluran itu merupakan kewenangan dari Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur dan Kementerian PUPR. Karenanya, pemerintah kota tidak bisa melakukan intervensi secara langsung.
“Kami tidak bisa melakukan intervensi langsung, karena itu bukan wewenang kami. Namun, Pemkot Surabaya tidak akan menutup mata,” katanya.
Sebagai solusi, Ario membeberkan bahwa Pemkot Surabaya akan melakukan intervensi sistem drainase di perumahan-perumahan lama Gununganyar. Di mana selama ini perumahan tersebut mengalirkan air menuju ke sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo.
“Kami akan membangun saluran baru untuk mengalirkan air ke arah utara. Sehingga air masuk ke saluran Kebon Agung yang sepenuhnya dikelola oleh Pemkot Surabaya,” jelas Ario.
Ario menambahkan bahwa tingginya genangan juga diperparah oleh pasang surut air laut. Termasuk pula intensitas hujan deras di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. “Hujan deras menyebabkan saluran perbatasan meluber, hingga airnya kembali masuk ke perumahan-perumahan di sisi utara sungai (Gununganyar),” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Ario menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan memaksimalkan penataan sistem drainase. Juga, memperbaiki koneksi saluran mati dan membangun saluran baru. (ST01)





