SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik para pengurus Serikat Pedagang Kaki Lima (SPEKAL) Surabaya periode 2024-2029. Pelantikan dilaksanakan di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Krembangan Surabaya, Sabtu (14/12).
Dalam kesempatan tersebut, Eri mengajak SPEKAL Surabaya bersinergi dalam penataan pedagang kaki lima (PKL). Ia juga meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, rutin menggelar pertemuan koordinasi bersama SPEKAL tiap bulan.
Eri mengatakan, dengan resmi dikukuhkannya para pengurus SPEKAL Surabaya, seluruh SWK diharapkan ramai pembeli, dan PKL pinggir jalan bisa tertata. “Seperti di Jalan Kedungdoro dan Jalan Dr Soetomo, PKL harus ditata karena pedestrian dan jalan sudah diperbaiki. Sehingga tidak merusak jalan dan pedestrian lagi, ini akan dikoordinasikan dengan Forkopimda Kota Surabaya,” katanya.
Agar PKL tidak membuang limbah di saluran, Eri berencana membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dengan adanya penataan PKL, warga Surabaya juga mendapat edukasi bahwa PKL tidak bisa berdagang sembarangan di jalan.
“Lalu juga harus disediakan tempat cuci tangan, itu namanya penataan. Jika binaan Pemkot, tenda juga bisa diseragamkan, ada tanda biar menarik,” ujar dia.
Selain itu, ia meminta Dinkopdag rutin melakukan monitoring dan evaluasi terhadap SWK yang masih sepi, sehingga bisa memantau omzet masing-masing SWK. “Kita bisa melihat, dengan jumlah pedagang sekian kok omzetnya hanya sekian. Kita harus mengetahui per pedagang berapa omzet yang didapatnya,” tuturnya.
Nantinya, PKL pinggir jalan juga perlu ditata. “Kalau sudah ada SWK, 500 meter di area itu tidak boleh ada PKL, jika ada maka diajak masuk ke SWK. Lalu jika ada SWK berdekatan dengan pasar, pedagang makanan di pasar dan SWK jangan buka bersamaan. Misal pasar sampai siang, nanti SWK dari siang sampai malam, jadi tidak menghilangkan mata pencaharian,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum SPEKAL Surabaya, Sucipto mengatakan fokus mereka adalah sebagai penyeimbang pangan terhadap program keberadaan PKL di Kota Pahlawan. “Kita juga akan meningkatkan kualitas SPEKAL Surabaya melalui pembekalan bagi PKL dengan keterampilan. Selanjutnya menyamakan persepsi Pemkot Surabaya dengan para PKL agar selaras dalam pelaksanaan pembangunan di sektor perekonomian,” pungkasnya. (ST01)






