SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pj Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto membuka seminar CAPD Sebagai Terapi Alternatif Gagal Ginjal Kronis Selain Hemodialisa, Selasa (10/12). Kegiatan ini diselenggarakan oleh RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, di Vermilion 2 Ballroom Dewarna Hotel.
Sebelum acara seminar, Pj Bupati Adriyanto meresmikan Instalasi Dialisis. Fasilitas ini merupakan bentuk nyata dari perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
Pj. Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyampaikan apresiasinya atas terobosannya dalam melayani masyarakat. “Kita ketahui bahwa metode CAPD bisa dilakukan secara mandiri, ini memberikan efisiensi waktu dan biaya pengobatan. Semoga penerapan metode ini memberikan manfaat positif bagi pasien gagal ginjal khususnya,” katanya.
Ia menyebutkan selain upaya penyembuhan, ia mengingatkan pentingnya upaya pencegahan. Caranya yakni dengan menetapkan pola hidup sehat.
“Seluruh tenaga kesehatan di Bojonegoro bisa menjadi contoh masyarakat kita menjalankan pola hidup sehat. Dimulai dari hal hal sederhana, mulai dari mengawasi makanan anak, menjaga kebersihan dan rutin berolahraga.” Jelas Pj Bupati Adriyanto.
Sedangkan tentang peresmian Instalasi Dialisis , ia berharap seluruh tenaga medis dan staf RSUD dapat memberikan pelayanan yang ramah, profesional, dan penuh dedikasi. “Mari kita bersama sama menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik baiknya demi kemashalatan masyarakat,” pesan Adriyanto.
Sementara itu Direktur Utama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, dr. Ahmad Hernowo Wahyu menjelaskan bahwa inovasi metode CAPD adalah bentuk upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan bentuk realisasi penunjukan Kemenkes sebagai Rumah Sakit Rujukan KJSU KIA nasional. Sehingga RSUD Sosodoro Djatikoesoemo terus mempersiapkan pelayanan metode CAPD untuk memaksimalkan pelayanan bagi pasien gagal ginjal. Ia mengatakan metode ini adalah metode pengobatan pasien gagal ginjal dengan cara cuci darah melalui perut.
“Metode CAPD dinilai mampu menghemat waktu berobat pasien karena dapat dilakukan secara mandiri, dan fungsi ginjal bisa bertahan lebih lama karena mengurangi penggunaan obat-obatan.” terang dr. Hernowo. (ST10)





