SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – DPRD Bojonegoro menggelar rapat paripurna, Senin (21/10). Rapat ini dengan agenda pembahasan atas penyampaian jawaban bupati (eksekutif) terhdap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD atas Raperda tentang APBD tahun anggaran 2025.
Sebelumnya Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan terima kasih atas seluruh masukan konstruktif terkait rancangan anggaran. Ia menegaskan komitmen untuk menyusun program-program yang efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Dikatakan, estimasi pendapatan daerah dalam APBD 2025 ditetapkan Rp 5,11 triliun. Nilai ini terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 967,46 miliar, pendapatan transfer Rp 4,07 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp 75,45 miliar.
“Namun, belanja daerah diproyeksikan lebih tinggi, mencapai Rp 7,40 triliun. Hal ini memicu defisit anggaran sebesar Rp 2,29 triliun, yang akan ditutup melalui pembiayaan netto,” ungkapnya.
Pj Bupati menjelaskan salah satu fokus utama adalah optimalisasi pemanfaatan sistem digital untuk pengelolaan pajak dan retribusi guna meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Diterangkan, bahwa anggaran akan difokuskan pada kegiatan yang produktif dan memiliki manfaat langsung bagi masyarakat, terutama terkait pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Salah satunya alokasi belanja pendidikan mencapai 21,7 persen, dan belanja kesehatan 20,92 persen.
Hal lain yang disampaikan adalah Dana Abadi Pendidikan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 64 tahun 2024. Dana tersebut akan dialokasikan sebagai investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta untuk mengantisipasi potensi penurunan pendapatan dari Dana Bagi Hasil (DBH) migas di masa depan.
Pj Bupati Adriyanto juga menjelaskan tentang program strategis di sektor pertanian. Yaitu pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan mendorong aplikasi Biosaka dan pupuk organik cair berbasis urin sapi.
“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia serta meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan,” jelasnya. (ST10)





