SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkaho, Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro menjadi pemenang terbaik kedua kategori unik dan inovatif di ajang lomba BUM Desa Provinsi Jatim 2024. Pengumuman pemenang disampaikan pada Temukarya Pemenang Lomba Video Kreatif Usaha Ekonomi Perdesaan dan BUM Desa Terbaik Provinsi Jatim 2024 di Hotel Quest Surabaya, Jumat (11/10).
Pemenang lomba berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 100.3.1/44/KPTS /013/2024 tentang Pemenang Lomba Badan Usaha Milik Desa Tahun 2024. Pemenang diumumkan Kepala DPMD Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto.
“Dengan diselenggarakannya lomba-lomba di tingkat provinsi, diharapkan mampu mencetak generasi/pionir desa yang unggul, berkompeten dan berdaya saing dalam peningkatan kesejahteraan desa sesuai dengan sumber daya potensi di desa,” terang Budi.
Lebih lanjut, Budi Sarwoto menjelaskan, dengan diselenggarakannya lomba tingkat Provinsi Jatim, tentu bukan soal menang atau kalah. Namun dengan perlombaan ini menjadi wadah pembinaan dan evaluasi bagi pengelola BUM Desa, perangkat desa, untuk menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing.
Ia juga menunjukkan data bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan ketiga tahun 2024 mampu tumbuh 4,98 persen dan berkontribusi terbesar kedua pada Indonesia sebesar 5,30 persen. Kinerja penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur periode Maret 2023 sampai Maret 2024 telah berhasil berkontribusi menurunkan kemiskinan tertinggi nasional sebesar 30,34 persen. Bahkan pertama kalinya tercatat dalam sejarah angka kemiskinan Jawa Timur mencapai 1 digit yaitu sebesar 9,79 persen.
Kinerja Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan Jatim Sejahtera melalui program Desa berdaya berupaya mendorong Desa Mandiri, telah membuahkan hasil yang luar biasa. Pada 2024, Jawa Timur mampu memiliki jumlah Desa Mandiri tertinggi nasional, yaitu 4.019 desa.
“Prestasi yang diraih oleh Provinsi Jawa Timur, tidak terlepas dari prestasi perangkat desa, BUM Desa, tim kreatif desa dan seluruh masyarakat di Jawa Timur yang ikut serta berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan penghargaan kepada 6 BUMDe. Yakni dari Kabupaten Blitar, Jombang, Trenggalek, Nganjuk, Sumenep dan Bojonegoro. Dan BUMDes Berkaho meraih juara kedua untuk kategori unik dan inovatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro, Machmuddin memberikan ucapan selamat atas prestasi BUMDes Berkaho. “Selamat dan sukses kepada kepala Desa Pungpungan beserta direktur dan pengurus BUMDes Berkaho. Semoga kemenangan ini dapat menjadi inspirasi dan penyemangat bagi BUMDes lainnya di Bojonegoro,” ujarnya.
Lebih lanjut, Machmuddin berharap, BUMDes terus menguatkan kelembagaan dan manajemen serta mengembangkan usaha. Tujuannya agar BUMDes dapat optimal dalam menghasilkan pendapatan guna berkontribusi kepada PADesa sehingga dapat mendukung percepatan kemandirian desa di Kabupaten Bojonegoro.
Di sisi lain, Kabid Ketahanan Masyarakat Desa/ Kelurahan DPMD Bojonegoro, Evie Octavia Marini, memberikan apresiasi yang luar biasa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Capaian BUMDes Berkaho berkat penilaian di enam aspek. Yakni aspek kelembagaan, pengelolaan usaha, kinerja keuangan, hasil dan dampak, kemitraan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pembinaan.
Prestasi BUMDes Berkaho ini menambah daftar panjang prestasi BUMDes Kabupaten Bojonegoro dalam ajang lomba yang diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Timur. “Sebelumnya, prestasi pernah diraih oleh BUM Desa Bandung Bondowoso Sidobandung, Kecamatan Balen yang telah menyabet prestasi BUM Desa terbaik pertama Kategori Cepat Tumbuh pada 2023,” tutur Evie.
BUMDes Berkaho Pungpungan, lanjut Evie, memang layak menjadi juara atas keunikan usahanya dan beberapa inovasi yang berbasis pada pemanfaatan potensi desa. BUMDes ini telah memberikan kemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. Diantaranya adanya pengelolaan usaha budi daya maggot dalam upaya penyediaan pakan lele bagi masyarakat.
Budi daya ikan lele dapat mengurangi sampah organik. Juga usaha mendaur ulang dan memperbaiki baju bekas. Selain itu ada usaha arealisasi, persewaan alat dan kemitraan kuliner. Bahkan saat ini sudah ada beberapa pengembangan usaha lagi seperti Pungpungan Corner dan wisata kuliner. (ST10)





