SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO –Kick off Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI)di Wilayah Perdesaan dilakukan di GOR Desa Dologede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Sabtu (3/8). Launching ditandai dengan pemukulan kentongan bersama oleh Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno, Ketua Dewan OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku, Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi Dan Perlindungan Konsumen merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi, dan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto.
Desa Dologgede sendiri merupakan Kabupaten Bojonegoro menjadi satu dari 44 desa prototype kegiatan Kick Off EKI di wilayah perdesaan secara nasional. Kick off merupakan inisiatif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berkolaborasi dengan Lembaga Jasa Keuangan, Pemerintah Daerah, Kementrian/Lembaga melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam rangka mendorong literasi dan Inklusi Keuangan di wilayah perdesaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi Dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan, OJK mempunyai fungsi mengatur, melindungi, dan melayani konsumen dan masyarakat. Salah satu yabg diharapkan dalam undang-undang OJK adalah memberikan literasi, edukasi, dan inklusi kepada masyarakat sebagai bentuk perlindungan kepada konsumen atau masyarakat.
“Kami menginisisasi yang disebut dengan EKI di perdesaan dengan progam lalu “Desaku Cepat Keuangan”, bagaimana kita bisa menghubungkan sumber-sumber keuangan ekonomi baru di wilayah Indonesia, terutama di wilayah perdesaan,” ungkapnya.
Friderica menyebutkan ada 74 ribu lebih perdesaan indonesia yang harus terus dibantu. “Selanjutnya dalam EKI lakukan, yaitu pra inkusbasi, inkubasi, dan pasca inkubasi, “jelasnya.
Di dalam program EKI ini, ia mengajak para pelaku jasa keuangan untuk memberikan akses kepada masyarakat mengenai apa saja yang menjadi potensi-potensi, serta untuk bisa memberikan manfaat dan membantu warga Desa Dologede.
Sedangkan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menuturkan, selain kaya migas, Kabupaten Bojonegoro kaya akan potensi wisata terutama di wilayah-wilayah hutan. Menurutnya, ini butuh dukungan di bidang infrastruktur, juga untuk pengembangan UMKM.
“Kami berharap kepada para pelaku keuangan bisa bersinergi mendukung pembangunan infra pariwisata plus mendukung UMKM di wilayah tujuan wisata,” katanyam
Pj Adriyanto menyampaikan apresiasi terpilihnya Desa Dologede menjadi salah satu program kegiatan EKI dengan semua potensi yang ada di Bojonegoro. “Sangat luar biasa dan masih banyak yang butuh sentuhan dari para pengambil keputusan dan pemilik entitas untuk mendorong ekonomi yang ada di sini,” terangnya. (ST10)





