SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan layanan “1 kelurahan 1 ambulans” untuk melayani antar-jemput pasien berobat secara gratis. Peresmian dilakukan di halaman Balai Kota, Senin (22/7).
Layanan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan cepat, serta bisa ditangani dengan tepat. Eri mengatakan, waktu tanggap (response time) yang tepat dan cepat berperan besar dalam menjaga keselamatan nyawa manusia.
Response time tersebut diklasifikasikan ke dalam dua aspek penanganan. Pertama, penanganan pengantaran pasien ke fasilitas kesehatan terdekat yang difasilitasi ambulans. Semakin cepat ambulans datang lengkap dengan skema pertolongan pertama yang memadai, dengan alat yang lengkap pula, maka semakin besar pula kemungkinan pasien bersangkutan selamat dan sembuh.
“Inilah urgensi layanan satu ambulans satu kelurahan, sehingga akses ambulans semakin dekat dan cepat ke warga sampai kampung-kampung,” ujarnya.
“Ojo sampek (jangan sampai) warga yang sakit tidak tertolong gara-gara lama nunggu ambulans, ambulans telat, atau bahkan bingung cari ambulans sehingga tidak bisa dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.
Kedua, dalam penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pemkot Surabaya telah membagi waktu tanggap di IGD rumah sakit daerah. Misalnya ada kategori prioritas 1 dengan response time di IGD harus 5 menit, seperti pada kasus-kasus henti jantung atau stroke. Prioritas 2 untuk masalah-masalah lain.
“Semua sudah kita bikin Standard Operating Procedure (SOP) untuk kepentingan pasien,” ujarnya.
Eri mengatakan, perpaduan response time kecepatan ambulans dan IGD akan meningkatkan pelayanan kepada warga untuk bisa menyelamatkan banyak orang. “Sehingga tidak hanya kecepatan dalam response time ambulans yang kita perhatikan dengan program satu ambulans satu kelurahan ini, tetapi juga penanganan di IGD-nya juga wajib diperhatikan,” tegasnya. (ST01)





