SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan peringatan sekolah negeri dan swasta di Surabaya untuk tidak membeda-bedakan siswanya di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ia juga meminta setiap sekolah segera memberikan seragam baru kepada siswa baru yang mulai masuk sekolah, terutama kepada siswa tidak mampu.
“Kemarin yang keluarga miskin sudah mendapatkan seragam, ojo sampai telat, lek telat ojo suwi-suwi (jangan sampai telat, walaupun telat jangan terlalu lama), dua hari maksimal tiga hari lah,” katanya, Senin (15/7).
Selain seragam, Eri menjelaskan, pemkot juga menyediakan tas baru untuk siswa kurang mampu. Tujuannya, agar para siswa yang menjalani MPLS hari tidak merasa minder di sekolah.
Selain itu, ia juga menyampaikan pesan kepada para orang tua agar tidak memaksakan diri ketika anaknya tidak bisa masuk sekolah negeri. Menurutnya, sekolah negeri dan swasta tidak ada bedanya.
“Saya pastikan kalau hari ini sudah ditutup, sudah tidak ada lagi kuota di negeri. Kecuali, memang di negeri ada yang kosong dan itu berdasarkan zona yang ditentukan. Karena sebelumnya sudah dirapatkan bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) sekolah swasta se-Surabaya,” sampainya.
Ia menjabarkan Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) saat ini juga sedang menggodok aturan agar tidak ada perbedaan materi pembelajaran di sekolah negeri maupun swasta. Eri juga menegaskan jangan ada bullying di MPLS.
“Nggak ada bully-bullyan. Nah, Osis itu adalah nantinya mengkader anak-anak untuk menjadi bagian mengenalkan budaya arek Suroboyo, saling menghormati, sehingga tidak ada bully-bully-an,” tandasnya. (ST01)





