SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar pembukaan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa, Rabu (5/6). Kegiatan selama empat hari hingga 8 Juni ini diikuti 18 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, tiga kabupaten dari Provinsi Jawa Tengah, serta asosiasi batik dari Palembang.
Hadir dalam pembukaan pekan batik ini jajaran Forkopimda, Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono beserta jajaran, Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, BUMD, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, bupati serta wali kota se-Jawa Timur.
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada semua pihak, baik yang berasal dari wilayah Jawa Timur maupun dari luar Jatim. Ia mengatakan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa yang dipusatkan di Alun-Alun Bojonegoro itu menjadi semangat menjadikan batik sebagai tradisi atau kebanggaan daerah.
Pj Bupati menerangkan acara ini memiliki banyak nilai strategis. Pertama, animo anak muda khususnya di Bojonegoro dalam mengembangkan batik melalui corak baru. Sehingga melalui semangat anak muda ini, Kabupaten Bojonegoro memiliki banyak stok motif.
“Hal ini menjadi peluang untuk membuat ruang kerja baru khususnya di Jatim. Karena perkembangan budaya batik menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan kegiatan masyarakat,” ungkapnya
Kedua, kegiatan ini dalam rangka ikut mengembangkan corak baru batik. Dikatakan, pihaknya mengundang wilayah lain yaitu Jawa Tengah juga Pemkab/Pemkot di Jawa Timur dan asosiasi batik dari Palembang sehingga bisa memperkaya corak batik.
“Harapan kami, bisa mendorong dan menginspirasi bagi seluruh masyarakat bahwa batik suatu potensi untuk pertumbuhan ekonomi dan menjadi salah satu kebanggaan menguatnya identitas suatu daerah. Selain itu, menjadi ruang komunikasi dan pertemuan antara pengusaha dan pihak bisnis dengan perajin dan memberikan dampak ekonomi lebih besar,” katanya.
Dalam pekan batik ini, ada 84 stand pameran gratis sebagai upaya dukungan dari pemerintah kepada UMKM dan para pekerja seni. Mereka di antaranya dari Dekranasda Provinsi Jatim, 18 kab/kota se-Jatim, Provinsi Jawa Tengah ada tiga kabupaten yakni Kabupaten Purworejo, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Sragen, tiga OPD perwakilan Provinsi Jatim, OPD dari Pemkab Bojonegoro, lima asosiasi batik Jatim, dan asosiasi batik dari Palembang.
Sedangkan untuk stand dari luar Pulau Jawa diharapkan dapat menjadi warna pada corak batik daerah. “Pameran ini juga melibatkan para pekerja seni dan UMKM serta stakeholder terkait,” jelasnya (ST10)





