SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Asrilia Kurniati gagal maju sebagai bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya. Ini setelah status pendaftarannya bersama Satria Wicaksono ‘dikembalikan’ oleh KPU Surabaya.
Kegagalan itu bukan membuat nama Lia (demikian Asrilia akrab disapa) redup. Sebaliknya, ia malah mendapat tawaran maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di luar Surabaya.
“Ada deh yang sudah menghubungi saya (untuk maju Pilkada lewat jalur partai politik,’ katanya.
Ia tidak blak-blakan membuka nama daerah yang ia maksudkan. Tetapi ia menyatakan lebih dari satu daerah yang sudah menghubunginya dan menjajaki kemungkinan ia diusung maju di Pilkada.
“Pokoknya masih wilayah Jawa Timur dan Sumatera, tanah kelahiran saya,” kata Lia.
Perempuan yang merupakan founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) ini menyatakan dirinya ditawari untuk posisi wakil kepala daerah. Namun ia menerangkan belum menolak atau menerima tawaran itu.
Ditegaskan, ia tidak mempersoalkan posisi. Dikatakan, dirinya lebih mengutamakan visi misi. Baginya, jika visi misi parpol yang menghubunginya sama dengan visi misi yang diusungnya, ia tidak menutup peluang bakal menerima tawaran itu.
“Kita lihat dulu, selama visi misinya ketemu, saya akan terima. Intinya bagi saya, semua untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
“Enggak masalah jadi nomor dua (wakil) karena kan nantinya kita menjalankan roda pemerintahan bersama-sama,” tambah dia.
Sebaliknya, jika tawaran itu dinilainya lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan, dengan tegas Lia menyatakan menolak. “Kalau untuk kepentingan golongan atau pribadi saya nggak terima. Tapi kalau untuk kepentingan rakyat nggak masalah,” katanya kembali.
Di sisi lain, Lia mengatakan dirinya ingin bermanfaat bagi masyarakat. Karenanya ia bakal terus aktif dalam kegiatan sosial. (ST01)





