SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Dalam rangkaian Idul Fitri 1445 Hijriah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro menggelar halal bihalal bersama keluarga besar Sekretariat DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jumat 3/5). Sekretaris DPRD Kabupaten Bojonegoro Edi Susanto dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pelaksanaan halal bihalal sebagai ajang silaturahim, serta tidak kalah pentingnya di momen yang berbahagia tersebut, memperkokoh rasa iman dan ketaqwaan.
“Alhamdulillah di tahun ini bisa melaksanakan kegiatan halal bihalal dengan berbagai pihak. Mudah-mudahan di momen yang berbahagia ini, semakin memperkaya, meningkatkan ketebalan iman kita,” ucapnya.
Ia juga mewakili segenap Sekretariat DPRD Kabupaten Bojonegoro mengucapkan, minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, khususnya kepada ketua dan anggota DPRD, pimpinan anggota komisi, Banmus, BK, maupun pimpinan dan anggota fraksi fraksi.
“Mungkin selama ini kami dalam memberikan fasilitasi kegiatan keterkaitan AKD, yang sudah terjadwal lewat Banmus, ada hal hal yang kurang berkenan. Pada acara hari ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya,” tuturnya.
Sementara, di kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Abdulloh Umar mengucapkan terimakasih kepada semuanya yang sudah memenuhi hadir ke undangan DPRD Kabupaten Bojonegoro dalam rangka halal bihalal, menurutnya kegiatan itu menjadi momentum yang sangat istimewa karena pertama kali diadakan oleh DPRD Kabupaten Bojonegoro.
“Kami mewakili seluruh jajaran DPRD, anggota, fraksi, komisi yang ada di DPRD Kabupaten Bojonegoro, pada kesempatan ini mengucapkan selamat hari raya idul fitri tahun 1445 Hijriah,” ungkapnya.
Untuk itu Syawalan atau Idul Fitri bukan sekedar silaturahmi, tapi seringkali sudah disampaikan, bahwa merupakan salah satu momentum untuk pendewasaan diri, momentum halal bihalal bagian dari upaya umat islam untuk kemudian berbesar hati, saling memaafkan.
“Saling memberikan maaf terhadap hal hal yang selama proses proses interaksi, bergaul, kita banyak salah dan khilaf,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, menjadi momentum yang paling tepat untuk kemudian memulai perubahan baru dalam rangka menjaga sinergitas terhadap berbagai pihak, untuk kemudian memutuskan sebuah kebijakan kebijakan yang mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat.
“Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, karena halal bihalal tidak ada di dunia mana pun kecuali di Indonesia, patut kita syukuri bersama, bahwa dari selesai melakukan ujian selama 30 hari melaksanakan perintah ibadah puasa kemudian saling lebur dosa, mempererat tali silaturahmi, juga menjadi salah satu media untuk mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Umar juga bercerita, di Arab Saudi maupun dinegara negara lain, tidak ada acara halal bihalal, karena halal bihalal diinisiasi oleh Kyai Abdul Wahab Hasbullah, selaku pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang di tahun 1946 ketika terjadi revolusi Belanda kembali ke Indonesia untuk mencoba melakukan adu domba.
“Kiai Abdul Wahab Hasbullah menyampaikan ide kepada Presiden, untuk kemudian melakukan halal bihalal, karena situasinya pada saat itu banyak berbagai aliran, baik organisasi kemasyarakatan, bangsa, suku, bercerai berai dengan adanya kondisi seperti itu,” jelasnya.
Kemudian pada saat itu, momentum halal bihalal dijadikan media mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk bersatu padu dalam rangka menghadang kembalinya Belanda ke Indonesia.
“Ini menjadi spirit masyarakat Indonesia, yang kemudian setiap tahun mengadakan acara halal bihalal,” kata Umar.
Di akhir sambutannya ia juga mewakili pimpinan DPRD, dan seluruh anggota DPRD Bojonegoro menyampaikan permohonan maaf, apabila dalam proses interaksi melaksanakan kegiatan bersama, ada hal hal yang kurang berkenan dengan berbagai pihak.
Kegiatan yang digelar diruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro tersebut dihadiri oleh ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Umar S.Pd. anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sekda Kabupaten Bojonegoro Dra. Nurul Azizah, MM, Wakapolres, Perwakilan Kodim dan Jajaran OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.(ST10)





