SURABAYATODAY.ID, SURABAYA -Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur merumuskan strategi pengendalian inflasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 H. Pembahasan itu digelar dalam High Level Meeting (HLM) yang digelar bersama dengan kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, HLM kali ini merupakan rangkaian dari komitmen pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Jawa Timur dengan seluruh stakeholder termasuk Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi.
Erwin mengungkapkan, pada 27 Februari yang lalu, pihaknya sudah melaksanakan rakorpusda dengan mengundang kementerian dan lembaga terkait dari Jakarta dan koordinasi di seluruh wilayah Jawa dalam konteks mengendalikan inflasi.
Bahkan, sambung Erwin, beberapa hari lalu PJ. Gubernur Jatim juga memimpin rakor terkait BBM dan LPG. Semuanya dalam upaya mengendalikan inflasi jelang Ramadan dan idul Fitri tahun ini.
“Jadi kawan-kawan sekalian pada hari ini Pj Gubernur sudah memberikan arahan terkait dengan langkah-langkah jangka pendek untuk mengendalikan kestabilan harga jelang Ramadan dan Idul Fitri,” tuturnya.
Menurutnya ada satu komitmen yang disebut dengan Jatim Sigati (Sinergitas Gapai Inflasi Terkendali). Sinergi yang esensinya adalah bagian dari strategi 4K yang merupakan sebuah gerakan secara nasional di seluruh provinsi yang mencakup dengan keterjangkauan harga ketersediaan pasokan kelancaran distribusi dan juga memberikan komunikasi kepada masyarakat.
“Jadi khusus untuk Jawa Timur ada 8 program turunan dari 4K itu mulai dengan stabilisasi melalui operasi pasar kemudian gelar pangan murah dan juga SPHP menjaga kelancaran distribusi. Tidak hanya orang tapi juga barang agar semua masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok khususnya beras, cabai, daging ayam, telur dan minyak goreng,” jelasnya.
Semua ini, lanjut Erwin, agar semua masyarakat dapat melaksanakan ibadah Ramadan dan idul Fitri dengan baik dan dalam konteks menjaga agar harga terjangkau sehingga pertumbuhan ekonomi yang sudah dilakukan dengan baik di Jatim tentunya mendeliver kesejahteraan bagi masyarakat. (ST02)





