SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (RI) mengadakan acara “On the Spot” dengan fokus pada “Prioritas Dewan Ketahanan Nasional RI” dalam menghadapi potensi risiko pasca pemungutan suara Pemilu 2024. Acara berlangsung di gedung Putih Pemkab Bojonegoro.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Ketua Tim On The Spot Prioritas Nasional Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI Brigjen Pol. Dr. H. Nasirwan Adji Wibowo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah yang mewakili Penjabat (PJ) Bupati Bojonegoro, jajaran Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bojonegoro, serta para ketua/pimpinan tokoh agama dan organisasi masyarakat di Bojonegoro.
Sekretaris Daerah (Sekda) menyampaikan bahwa Pemilu 2024 di Kabupaten Bojonegoro terlaksana dengan aman. Hal ini tidak lepas dari kerja sama dan kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, guna menciptakan suasana kondusif. “Dengan jumlah 1.033.836 dan presentase hak pilih 85%, menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Bojonegoro antusias dan sadar untuk ikut serta dalam berdemokrasi,” katanya.
Ia juga menceritakan sedikit terkait kunjungan ke Sawahlunto beberapa waktu yang lalu. Kunjungan tersebut adalah untuk melaksanakan amanah dari Tokoh Samin, bahwa leluhur yang meninggal di Sawahlunto yaitu Samin Surosentiko atau Mbah Suro, bisa dibawa kembali ke Bojonegoro.
Dengan izin dari pihak Sawahlunto, tanah makam dapat diambil dan diserahkan ke Desa Margomulyo untuk selanjutnya dapat dimakamkan secara adat oleh penduduk setempat. Hal ini untuk menghargai daripada tokoh-tokoh di Kabupaten Bojonegoro.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI Brigjen Pol. Dr. H. Nasirwan Adji Wibowo menyebutkan bahwa diskusi ini bertujuan untuk merumuskan strategi penanganan terpadu guna menjaga stabilitas ketahanan nasional setelah proses pemungutan suara.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kerja sama antarpihak dalam menghadapi potensi risiko pasca pemungutan suara. “Dengan kolaborasi yang sinergis, diharapkan dapat dihasilkan langkah-langkah proaktif yang efektif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan nasional Indonesia pasca Pemilu 2024,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi berupa dialog tanya jawab, untuk menjaring aspirasi dari masyarakat Kabupaten Bojonegoro.(ST10)





