SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menggelar Pasar Murah bahan pokok (bapok) untuk menyambut bulan Ramadan 1445 Hijriah. Pasar murah dilaksanakan di halaman kantor Disperindag Jatim Jalan Siwalankerto Utara II, Surabaya, Minggu (25/2).
Dalam operasi pasar murah ini dijual beberapa komoditas bahan pokok di antaranya beras medium yang dijual dengan harga Rp 51.000 per 5 kilogram (kg) atau Rp 10.200 per kg, gula pasir dengan harga Rp15.000 per kg, telur ayam ras Rp 24.000 per kg, dan minyak goreng dengan harga 13.000 per liter.
Dalam pasar murah ini per orang hanya boleh membeli beras maksimal 2 sak kemasan 5 kg, gula dan telur ayam ras maksimal 1 kg dan minyak goreng maksimal 2 liter.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat di Jawa Timur. Sebab, jelang Ramadan dan hari besar keagamaan banyak bahan pokok cenderung mengalami kenaikan harga.
“Kalau kita lihat juga harga ini terjadi fluktuasi apalagi kita tahu sebentar lagi kita sama-sama menjalankan ibadah puasa Ramadan dan juga Lebaran,” ujarnya.
“Insyaallah pasar murah ini sangat membantu masyarakat. Wujud pemerintah sangat peduli dengan ketersediaan bahan pokok yang wajar bukan yang paling murah tapi yang wajar, yang terjangkau oleh masyarakat,” imbuh Adhy.
Selain gelaran pasar murah, Pj Gubernur Adhy menyampaikan, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, ia bersama tim dari forum komunikasi pimpinan daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur sudah turun ke pasar-pasar melakukan pemantauan.
Tak hanya itu, ia juga telah mendapatkan update mengenai harga bahan pokok di Jawa Timur.
“Sarapan saya subuh-subuh adalah daftar harga sekarang, saya bagaikan pedagang sekarang, tahu persis harga yang naik apa,” ungkapnya.
Adhy membeberkan bahwa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu beras. Ia pun mengungkap naiknya harga komoditas yang satu ini lantaran harga gabah kering giling di tingkat petani memang mengalami kenaikan mencapai Rp 7.320 per kg atau sekitar 44,6% dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 5.000. Maka dari itu, intervensi seperti pasar murah inilah menjadi salah satu solusi.
Selain beras, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah harga cabai. Harga rata-rata cabai rawit merah sebesar Rp 47.566 per kg naik Rp 2.017 per kg, dan cabai merah besar Rp 71.017 per kg yang naik Rp 13.753. Sementara untuk komoditas seperti daging sapi, ikan maupun unggas dipastikan tidak mengalami kenaikan harga yang siginifikan.
“Ini musim hujan, panennya kena hujan, kemudian tingkat keawetannya untuk disimpan itu juga hanya enam hari, ini yang sedang kita lakukan bagaimana distribusi, tanam itu tidak harus bersamaan,” ucapnya.
Pj Gubernur Adhy juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah menjalin kerjasama dengan berbagai mitra untuk menjaga kestabilan harga seperti Bulog dan BUMD. Lalu meminta Disperindag Jatim, BUMD serta mitra lainnya untuk menggelar pasar murah di beberapa titik di Jawa Timur.
“Dengan suplai yang tetap kita jaga, dengan harga yang memang murah, dan membuat distribusinya tetap lancar,” imbuhnya. (ST02)





